REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang berbeda dari foto-foto penampilan Kampung Aquarium yang ditampilkan di Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (16/9). Foto-foto Kampung Aquarium yang sempat viral karena penggusuran karena dekat dengan proyek reklamasi itu, diperlihatkan hijau dengan berbagai tanaman-tanaman.
Tampilan foto Kampung Aquarium yang berbeda ini diperlihatkan saat acara “International Field School II and Jakarta Urban Kampung Conference 2019” di Balai Kota DKI Jakarta, Senin. Dalam Jakarta Urban Kampung Conference 2019 tersebut, rencananya beberapa kampung di Jakarta akan diregenerasi menjadi lebih bersih dan lebih hijau, layaknya perkampungan di permukiman padat di Jepang dan Taiwan.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Rujak Center for Urban Studies (RCUS) dan Pusat Studi Urban untuk Kanki Lab, Kyoto University melalui lokakarya, konferensi, dan pameran yang akan diadakan pada 16-21 September 2019.
Anies menyambut baik penyelenggaraan kegiatan yang secara umum bertujuan untuk memperkenalkan Kampung sebagai Urban Commons dan kampung dapat menjadi aset kota. Kegiatan ini juga memperkaya pandangan dan praktik, serta inovasi dari kampung (permukiman swadaya).
Untuk itu, melalui rangkaian kegiatan ini, Gubernur Anies berharap agar kampung-kampung di Jakarta menjadi kampung yang lebih layak huni dalam rangka melestarikan dan mengembangkan kampung-kampung di Jakarta. Secara lebih khusus, kegiatan kerja lapangan akan dilaksanakan di Kampung Aquarium, Jakarta Utara.
"Pemprov DKI bersama Rujak Center for Urban Studies dan Kyoto University menyelenggarakan Jakarta Urban Kampung Conference. Melibatkan warga kampung di Jakarta, aktivis, dan pemerhati kampung, juga para pakar dari berbagai wilayah di dunia," kata Anies.
Mereka bersama jajaran Pemprov DKI nantinya akan melakukan field school atau kunjungan studi ke lapangan. Mereka akan langsung terjun ke lapangan selama beberapa hari. Ini bagian dari urban regeneration, pembangunan kembali kawasan perkampungan untuk menjadi permukiman yang sehat dan lebih layak untuk semuanya.
"Kita ingin kampung-kampung di Jakarta juga belajar, melihat kampung padat di Tokyo, di mana kebersihannya dan kenyamanan ada, tapi kekumuhannya hilang,” ujar Anies.
Anies menambahkan, proses menuju ke sana itu harus dikerjakan secara sistemik, sehingga bisa tuntas. Artinya itu bagian dari sistem yang ada di pemerintahan. Jadi, kampung-kampung ini adalah bagian dari tradisi Indonesia. Bahkan, istilah kampungnya sendiri dalam bahasa Inggris diserap dari bahasa Indonesia, yang menunjukkan bahwa ini unik.
"Kepada aparat kita yang hari ini hadir bersama, gunakan kesempatan baik ini karena nanti akan sama-sama datang ke Lapangan. Kita kolaborasi, pastikan field school ini berjalan dengan baik, dan mereka izinkan pulang dengan pengalaman positif,” kata dia menjelaskan.
Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies (RCUS) Elisa Sutanudjaja menambahkan, diharapkan field school kali ini akan memberikan masukan dan kritik dalam proses perencanaan, pembangunan kembali, dan pengelolaan Kampung Aquarium.
“Pada teman-teman yang teribat di sini, kami berharap di dalam Field School ini lebih banyak mendiskusikan apa yang perlu dikerjakan ke depan, diskusi tentang masa depan itu yang kita dorong untuk lebih banyak lagi,” kata Elisa.
RCUS mendapatkan apresiasi besar dari Anies. Hal senada juga dari Kanki Lab, Kyoto University didukung oleh Asia Center, Toyota Foundation, dan Kakenhi Foundation, atas sinergi dalam menyelenggarakan kegiatan International Field School untuk yang kedua kalinya.
“Sungguh kebahagiaan bagi kita, Pemprov DKI, karena Balai kota menjadi tempat konferensi pertemuan yang cukup penting ini. Sesuatu yang sudah seharusnya kita lebih sering melakukan. Karena sebenarnya Jakarta hari ini adalah Jakarta yang semua dibangun dari kampung,” ujar Elisa.
Perlu diketahui, Jakarta Urban Kampung Conference 2019 yang mengangkat tema “Reviving Urban Commons” ini merupakan rangkaian acara International Field School II on Kampung Akuarium, dan merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Rujak Center for Urban Studies dan Kyoto University.
Termasuk pelaksanaan kunjungan lapangan ke-6 kota di Jepang pada bulan Maret 2019 lalu dengan perwakilan dari warga 3 (tiga) kampung, yang diikuti oleh perwakilan kampung Aquarium dan LBH Jakarta. Kemudian, kegiatan field school sendiri dilaksanakan pada tanggal 17-21 September 2019 di Penjaringan, Kampung Akuarium, dan Museum Bahari.