REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung resmi mengirimkan surat protes atas kejadian pelemparan batu pada bus yang ditumpangi tim di Cibinong, Bogor, Sabtu (14/9). Dua pemain Persib, Omid Nazari dan Febri Hariyadi mendapat luka atas kejadian tersebut.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts mengakui, ini bukan insiden pertama yang terjadi di sepak bola Indonesia. Menurutnya, kejadian yang terus terulang di beberapa musim ini semakin berbahaya.
"Dalam insiden ini jika kedua pemain kami terkena lemparan batu sedikit lebih rendah mereka bisa saja kehilangan matanya dan itu mematikan," kata Robert di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (16/9).
Robert menyebut kondisi ini bisa sangat berbahaya. Untuk itu, dia meminta federasi untuk bisa mengambil tindakan yang tepat. Menurutnya, semua pihak harus benar-benar paham bahwa kejadian di sepak bola sudah harus diselesaikan. Karena bukan hal yang tidak mungkin ada kejadian yang lebih buruk dari pada ini.
"Kami punya kewajiban untuk memajukan sepak bola Indonesia, kewajiban untuk menunjukkan (sepak bola) Indonesia berkembang, supaya FIFA tidak memberikan sanksi lagi," tegasnya.
Robert menegaskan sepak bola adalah olahraga untuk menghibur masyarakat. Menurutnya, orang-orang harus bisa menikmati pertandingan di stadion. "Seharusnya orang-orang datang dengan membawa anak-anak mereka menikmati atmosfer stadion dan mendukung tim dengan rasa menghormati untuk kedua tim," katanya.