REPUBLIKA.CO.ID, MISANO -- Pembalap MotoGP tim Repsol Honda, Jorge Lorenzo langsung menatap GP Spanyol di sirkuit Aragon, Ahad (22/9) mendatang. Meski finis di urutan ke-14 dan merasa gagal, ia merasa masih ada kesempatan yang terbuka.
Lorenzo mengatakan, kesempatan itu adalah catatan waktu setiap lap yang diklaim lebih baik di setiap seri balap selama musim 2019. Di GP Britania Raya, Lorenzo mencatatkan waktu lap 56 detik dari Alex Rins.
Pada seri balap San Marino, Ahad (15/9) kemarin, ia memetik catatan waktu lap 47 detik di bawah Marc Marquez yang menjadi jawara. Meski demikian, ia mengakui catatan waktu yang diraihnya di San Marino tak sesuai harapannya. Sebab, ia menargetkan setidaknya memiliki catatan waktu 30 detik di bawah juara pertama.
"(Catatan waktu lap) itu di luar ekspektasi saya. Tapi masih ada harapan meraih itu di Aragon," kata Lorenzo seperti dilansir Crash.
Menurut penyabet tiga kali juara MotoGP itu, kondisi fisik menjadi penyebab utama turunnya performa di musim 2019. Cedera yang dialaminya di akhir tahun 2018, memaksanya harus beberapa kali absen di seri balap dan kesulitan merebut podium.
"Di Silverstone (GP Britania Raya) saya sangat merasa kesakitan bahkan untuk berjalan. Tapi kondisi fisik saya sudah lebih baik dalam tiga minggu terakhir," ujar Lorenzo.
"Saya tidak bisa membuat perkembangan pesat hanya dalam satu kali balapan. Perlahan-lahan, saya akan kembali kuat di Aragon," tegasnya.