REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara akan menggelar “Sulut Expo 2019” di Kota Jakarta. Kegiatan ini akan diselenggarakan di Smesco Exhibition & Convention Hall (Jakarta Selatan) Jl. Gatot Subroto Kav.94 Pancoran, Jakarta Selatan.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen mengungkapkan bahwa pelaksanaan Sulut Expo 2019 yang dipusatkan di Jakarta dalam rangka mempromosikan potensi Sulawesi Utara yang dikenal dengan daerah bumi nyiur melambai. “Target kami kegiatan Sulut Expo 2019 yang akan melibatkan 15 daerah kabupaten dan kota se- Sulawesi Utara, benar-benar akan menjadi ajang promosi berbagai potensi daerah Sulut, terutama mengangkat kekayaan budaya yang selama ini belum banyak terekspos di publik,” kata Edwin, berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (16/9).
Edwin mengatakan alasan pihaknya mengambil tema North Sulawesi “Pacific Gateaway Of Indonesia” karena kegiatan ini diharapkan selain mendorong masyarakat Sulut untuk terus meningkatkan sumber daya manusia di bidang pariwisata. Sulut Expo 2019, tutur dia, juga merupakan panggung pertunjukkan, arena pergelaran untuk menampilkan keberagaman potensi Sulut (alam, wisata, kekayaan budaya/tradisi) termasuk perkembangan investasi), pasca disahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang.
“Kami berharap Sulut Expo menjadi pintu masuk pengembangan Tourism, Trade, and Investment (TTI),” ujar dia.
Ketua Umum Panitia Sulut Expo Asiano Gemmy Kawatu menyatakan acara Sulut Expo 2019 akan diwarnai dengan acara Launching Flight Garuda Indonesia to Davao serta Penandatanganan Letter of Understanding antara industri pariwisata Filipina dan Provinsi Sulut. Dari sisi kehidupan kebangsaan, Sulut merupakan model miniatur kebhinekaan dan kerukunan masyarakat Indonesia.
Karena itu, Sulut Expo 2019 akan menjadi ruang bagi pelaku-pelaku usaha kecil dan menegah (UKM) di Sulut untuk mempromosikan hasil-hasil produk UKM dan kuliner Sulut.
Sulut Expo 2019 akan dibuka, Kamis (26/9) oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Pembukaan akan diwarnai nuansa seni tradisi Sulut, seperti tarian Kabasaran dan Maengket. “Rencananya pembukaan akan dibuat berbeda, yakni dengan menggunakan tetengkoren,” ujar dia.