REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menyediakan tujuh unit rumah oksigen sebagai antisipasi dampak warga yang terpapar kabut asap karhutla. Hingga saat ini, kondisi asap kian pekat menyelimuti Kota Pontianak.
"Ada tujuh lokasi yang ditunjuk sebagai rumah oksigen, yakni Puskesmas Gang Sehat, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Perumnas I, Puskesmas Kampung Dalam dan Puskesmas Siantan Hilir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Senin (16/9) malam.
Ia menerangkan, tujuan disediakannya rumah oksigen ini adalah sebagai pertolongan pertama apabila ada warga yang mengalami sesak nafas, dan rumah oksigen itu disediakan oleh Nebulizer. "Bilamana ada yang mengalami sesak nafas yang diakibatkan asma dampak dari asap, silakan dibawa ke rumah oksigen yang ada di layanan kesehatan yang ditunjuk tersebut," ujarnya.
Apabila kondisi pasien semakin parah sesak nafasnya, lanjut Sidiq, maka segera dibawa fasilitas kesehatan yang lebih tinggi atau rumah sakit terdekat. "Jadi rumah oksigen itu disediakan sebagai pertolongan pertama saja," katanya.
Menurutnya, kalau melihat kondisi udara terkini memang sudah dalam kondisi tidak sehat. Untuk itu pihaknya mengantisipasi bilamana kondisi tersebut terus berlanjut, sebab dikuatirkan tidak turun hujan.
"Kalau kondisi ini berlangsung lama, dipastikan kesehatan masyarakat akan terdampak. Kita semua berdoa mudah-mudahan segera turun hujan agar kondisi udara di Pontianak berangsur normal kembali," katanya.
Sebelumnya, Diknasbud Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar dan mengajar mulai tingkat PAUD hingga SMP di kota itu akibat kabut asap semakin tebal mulai Rabu (11/9) hingga Sabtu (14/9), dan masuk kembali Senin (16/9), tetapi karena kabut asap semakin tebal, maka libur tersebut diperpanjang hingga Selasa (17/9) dan masuk kembali Rabu (18/9).