Selasa 17 Sep 2019 08:09 WIB

Dua Pesawat Tambahan Dioperasikan untuk Hujan Buatan

Pergerakan pesawat sesuai dengan keberadaan awan potensi hujan hasil analisis BMKG.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut yang terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019).
Foto: Rony Muharrman/ANTARA FOTO
Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman di tengah pekatnya asap kebakaran lahan gambut yang terbakar di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (16/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pesawat tambahan dioperasikan untuk operasi modifikasi cuaca atau hujan buatan di wilayah kebakaran hutan dan lahan yakni pesawat jenis Cassa 212-200 kapasitas 1 ton dan Hercules C-130 kapasitas 4 ton. Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, sebelumnya tersedia 4 pesawat yaitu Cassa 212-200 dari BPPT dan 3 pesawat bantuan TNI.

"Seluruh pesawat akan beroperasi di 6 provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/9).

Baca Juga

Agus mengatakan, pergerakan pesawat sesuai dengan keberadaan awan potensi hujan hasil analisis BMKG. Ia menuturkan, pesawat jenis CN 295 Selasa (17/9) pagi tadi pukul 06.00 WIB sudah diberangkatkan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah untuk operasi hutan buatan.

Sebab, menurut laporan BMKG sudah terdapat potensi awan hujan di daerah tersebut.