REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, menghadiri International Meeting Peace With No Borders: Religions and Cultures in Dialogue di Spanyol. Dalam pidatonya, ia menekankan peran perdamaian bagi anak-anak dunia.
Ini merupakan dialog antaragama dan golongan yang digelar Community of Sant'Egidio di Madrid pada 16 September 2019. Forum secara khusus mengangkat tema Children Want Peace.
Forum dimoderatori Daiana Paoli jurnalis dari Italia. Noor didaulat jadi pembicara bersama tokoh-tokoh dunia lain baik dari Spanyol, Itali, Swiss dan Sekjen World Council of Chouncil, Olav Fykse Tveit.
Dalam paparannya, Noor menyampaikan kalau perdamaian merupakan milik semua orang. Ia menekankan, semua orang berhak hidup aman, tenteram, dan harmoni tanpa gangguan, kekeraan, konflik dan perang.
"Karena itu, setiap pemeluk agama harus menjadi role-model dalam menyebarkan dan mempraktikkan hidup damai untuk semua, termasuk menciptakan perdamaian bagi anak-anak," kata Noor, Senin (16/9).
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini menuturkan, anak merupakan anugerah Tuhan yang berharga agar dikembangkan potensinya. Utamanya, karena mereka merupakan generasi pembangun peradaban.
Ia menekankan, anak-anak sejak kecil harus hidup dalam pola asuh dan lingkungan yang positif. Sehingga, saat dewasa menjadi manusia yang matang secara fisik, psikologis, sosial dan kemanusiaan.
Sebab, mereka merupakan makhluk Tuhan yang utuh dan memberi makna bagi lingkungan tempat mereka hidup. Noor menekankan, anak-anak memerlukan dunia yang damai.
Untuk itu, Noor menegaskan kalau dunia memberikan mereka rasa aman, nyaman, selamat dan menyenangkan. Sehingga, mereka bertumbuh menjadi insan yang hidup dalam suasana harmoni.
"Hidup harmoni dalam dirinya maupun dengan lingkungannya baik di rumah, sekolah, dan ruang sosial lainnya," ujar Noor.