REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Aksi rasialisme di Serie A Italia belum berhenti. Teranyar, gelandang AC Milan, Franck Kessie diduga menjadi korban.
Pemain asal Pantai Gading itu memperkuat Rossoneri di pekan ketiga Serie A Italia kontra Hellas Verona. Dalam duel di Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Senin (16/9) dini hari WIB, Kessie dilecehkan.
Ada momen terdengar nyanyian pendukung tuan rumah menirukan suara monyet. Walhasil, kecaman pada aksi tak terpuji itu terus berdatangan.
Sejumlah pihak meminta Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menghentikan rasialisme sesegera mungkin. Atas dinamika tersebut, Milan mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih untuk semua klub dan penggemar sepak bola yang menunjukkan dukungan pada Frank Kessie," demikian tulisan di Twitter resmi Il Diavollo, dikutip dari Football Italia, Selasa (17/9).
Milan menegaskan, sepanjang sejarah, klub tersebut selalu menghargai nilai-nilai positif dalam olahraga. Oleh karena itu Rossoneri mengutuk segala bentuk rasisme dan diskrimanasi. "Sepak bola tidak boleh memecah-belah, tapi menyatukan semua orang," kutipan lain dari medsos skuat merah-hitam.
Pihak Hellas Verona membantah tuduhan perilaku rasialisme yang dilakukan penggemarnya. Kubu Gli Scaligeri menegaskan suara dari tribun adalah siulan terhadap wasit.
Menurut Verona, keputusan pengadil terkadang membingungkan sehingga penggemar klub tersebut bereaksi. "Juga pujian untuk pemain kami yang bertarung hingga akhir pertandingan," demikian pernyataan bantahan Hellas Verona.