REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menerima surat yang dilayangkan Persib Bandung, terkait kasus penyerangan bus pemain usai pertandingan melawan Tira Persikabo pada Sabtu (14/9) lalu. Insiden tersebut mengakibatkan dua pemain Persin, Febri Hariyadi dan Omid Nazari terluka.
Direktur PT LIB, Dirk Soplanit mengatakan selain menerima surat dari Persib Bandung, pihaknya juga telah menerima laporan dari match commissioner terkait pertandingan Tira Persikabo melawan Persib. Ia menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut sesuai dengan kapasitas PT. LIB sebagai operator kompetisi.
Dirk melanjutkan, pihaknya akan melakukan beragam upaya agar kejadian yang sama tak terulang lagi. Sebab, dalam surat yang dilayangkan Persib, mereka mengaku teror yang dialami Maung Bandung bukan yang pertama kali. Sebelumnya, teror serupa juga terjadi sebelum pertandingan kontra Arema FC.
"Kami akan lebih mengintensifkan lagi pelaksanaan pertandingan untuk putaran kedua, terutama aspek safety security. Lebih dari itu, kami akan lebih memaksimalkan kerja sama kami dengan PSSI melalui direktur infrastructure safety and security," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Liga 1, Selasa (17/9).
Dirk mengaku sangat kecewa dengan ulah oknum yang mencoreng pertandingan tersebut. Menurutnya, sepak bola seharusnya menjadi hiburan rakyat. "Kami sangat kecewa dengan ulah oknum. Bagaimana pun sepak bola telah menjadi hiburan yang berkualitas bagi rakyat dan media pemersatu bangsa," katanya.
Sebelumnya, direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono melayangkan surat kepada PT. LIB yang bersisi empat poin tuntutan, termasuk untuk pihak Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Tira Persikabo. Dalam surat tersebut, Persib menilai Panpel Tira Persikabo abai atas keamanan dan keselamatan tim. Pasalnya, Panpel mengizinkan Persib meninggalkan Stadion Pakansari usai tertahan satu jam setelah pertandingan.
Persib juga menuntut PT LIB dan PSSI membuat regulasi baru terkait standar keamanan dan keselamatan tim. "Sepak bola adalah alat pemersatu bangsa dan tidak sepatutnya menjadi ajang rivalitas seperti ini. Maka kami, Persib, meminta kepada semua pihak untuk segera menyudahi segala bentuk pertikaian yang ada," tulis poin terakhir dalam surat yang ditandatangani Teddy.