Rabu 18 Sep 2019 00:07 WIB

Khofifah: Keselamatan Transportasi tidak Boleh Ditawar

Keselamatan adalah hal yang mutlak dalam penyelenggaraan transportasi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika/Wihdan
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, keselamatan adalah hal yang mutlak dalam penyelenggaraan transportasi. Menurutnya, aspek keselamatan adalah sesuatu yang tidak boleh ditawar-tawar, karena bersangkutan dengan nyawa manusia.

"Tidak ada konektivitas tanpa adanya jaminan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam menggunakan layanan transportasi," kata Khofifah usai  menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2019 di Surabaya, Selasa (17/9).

Khofifah berharap, seluruh insan transportasi baik ASN, swasta, dan masyarakat, bersama-sama, guyub rukun dan bersinergi membangun konektivitas guna mewujudkan transportasi yang handal dan berkeselamatan tinggi. Apalagi,  transportasi termasuk moda dan infrastruktur didalamnya, menjadi salah satu indikator kemajuan bangsa.

Khofifah menyatakan, banyak negara di dunia yang berlomba membangun dan menyediakan sistem transportasi publik yang handal, mumpuni, efisien, dan terjangkau. Jawa Timur sebagai salah satu daerah penopang perekonomian nasional pun tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur transportasi khususnya jalan tol, pelabuhan, bandara, rel kereta api, dan lainnya.

Tersambungnya jalan tol Jakarta-Probolinggo di kuartal I tahun 2019 lalu menjadi sejarah baru bagi transportasi Indonesia, khususnya Jawa Timur. Jalan bebas hambatan tersebut menjanjikan pelayanan distribusi barang dan jasa semakin lancar di Pulau Jawa.

Tujuannya, kata dia, tentu saja pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di daerah yang dilalui jalan tol tersebut. Ditambah, berdirinya sentra-sentra industri, bisnis, niaga, dan permukiman di sekitar jalan tol yang tentunya akan membawa dampak terciptanya lapangan kerja baru dan terbukanya daerah-daerah yang terisolasi.

"Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan beroperasi seluruhnya pada tahun 2025 mendatang. Ini tentu saja menjadi lompatan besar bagi Jawa Timur," ujar Khofifah.

Tidak lama lagi, lanjut Khofifah di Jawa Timur juga akan berdiri bandar udara baru di wilayah Kediri. Bandara tersebut akan dibangun awal 2020 dan ditargetkan selesai pembangunannya pada akhir 2021. Keberadaan bandara ini juga dirasanya akan memberikan banyak dampak positif bagi daerah sekitarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement