Selasa 17 Sep 2019 23:33 WIB

Pers Diingatkan tak Ikuti Viral di Media Sosial

Agus mengatakan media sosial merupakan musuh yang lebih kuat bagi pers.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Media Sosial
Foto: pixabay
Ilustrasi Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengingatkan insan pers tidak mengikuti peristiwa yang sedang viral di media sosial agar pembaca tidak meninggalkannya. Agus mengatakan media sosial merupakan musuh yang lebih kuat bagi pers.

"Jangan, itu seperti masuk ke habitat musuh yang musuhnya lebih kuat. Media sosial, kenapa musuh? Anda bersaing dengan mereka untuk merebut perhatian publik untuk dapatkan data dan iklan," ujar Agus Sudibyo di usai peluncuran bukunya berjudul Jagat Digital, Pembebasan dan Penguasaan di Jakarta, Selasa (17/9).

Baca Juga

Apabila jurnalis mewartakan hal yang sama dengan yang terdapat di media sosial, menurut dia, pembaca akan memilih media sosial. Untuk itu, jurnalis mesti menampilkan sesuatu yang lebih baik dan mendalam daripada media sosial.

Meski dalam beberapa hal media sosial menguntungkan media massa sebagai sarana distribusi informasi yang baru, menurut dia, media sosial pun kerap menjadi wadah menyebarkan hoaks. Untuk itu, dia mendorong jurnalis menyajikan sesuatu yang tidak tersedia di media sosial berupa berita yang kualitasnya lebih baik.

Selain itu, agar media massa bertahan dalam era perkembangan digital, Agus Sudibyo mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi yang mendukung pers Indonesia. Ia menegaskan negara harus hadir menciptakan persaingan usaha yang sehat antara media massa jurnalistik dan media sosial, mesin pencari, serta agregator berita.

Hal itu lantaran penetrasi layanan media sosial serta mesin pencari seperti menawarkan pembebasan sekaligus diam-diam menyembunyikan maksud penguasaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement