REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam kunjungan kerja ke Budapest, Hungaria menekankan peningkatan kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara, Selasa (17/9) waktu setempat. Menlu Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria Peter Szijjarto.
Keduanya membahas upaya konkret meningkatkan volume perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi digital, dan pengadaan air bersih di Indonesia. Kedua menteri sepakat mendorong ditingkatkannya intensitas bisnis kedua negara dan dipercepatnya penyelesaian perundingan Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
Sebagai tindak lanjut, kedua menteri juga menugaskan dirjen masing-masing untuk melaksanakan Sidang Komisi Bersama bidang Ekonomi RI dan Hungaria di Budapest pada Desember mendatang. Retno juga telah bertemu dengan para CEO perusahaan-perusahaan Hongaria dari sektor pengelolaan air, informasi teknologi, transportasi dan teknologi keuangan. Di samping mengundang untuk berinvestasi di Indonesia, Retno juga mendorong partisipasi para pengusaha tersebut pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 sekaligus hadir pada forum bisnis antara Indonesia dan Visegrad di Jakarta pada Oktober 2019.
Keduanya juga membahas kerja sama pendidikan dan sosial budaya sebagai sektor prioritas unggulan lainnya. Retno dan Szijjarto juga telah menandatangani MoU dalam bidang pendidikan vokasi dan pelatihan.
"Implementasi dari MoU ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mendukung implementasi kurikulum SMK di Indonesia di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Artificial Intelligence (AI) yang berkontribusi kepada pembentukan SDM Indonesia yang unggul," ujar Retno dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/9).
Di bidang pendidikan, Hungaria akan meningkatkan jumlah penerima beasiswa Indonesia dari 50 menjadi 100 pelajar. Kementerian Luar Negeri mencatat, sebanyak 127 orang mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Hungaria di program S2 dan S3 di bidang sains, sosial, ekonomi, dan lainnya.
Selain itu, guna memperluas dan memperdalam kerja sama Indonesia dengan kawasan Eropa Tengah, Indonesia memprakarsai pembentukan forum kerja sama Indonesia- Visegrad. Negara-negara Visegrad yang terdiri dari Ceko, Hungaria, Polandia, dan Slowakia memiliki lebih dari 64 juta penduduk dan total PDB lebih dari 2,2 triliun dolar AS. Kawasan ini menjadi pasar non-tradisional yang berpotensi tinggi bagi Indonesia.
Indonesia dan Hungaria memiliki hubungan diplomatik sejak 1955 dan memiliki kerja sama menonjol di bidang pengelolaan air, pendidikan dan inbound serta outbound investment. Kunjungan Menlu Retno ke Hungaria juga untuk mempersiapkan berbagai kegiatan mengisi peringatan 65 tahun pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Hungaria.