Rabu 18 Sep 2019 13:46 WIB

Warga Israel Diharapkan Pilih Pemimpin Berkomitmen Damai

Palestina siap melakukan segala upaya untuk mencapai perdamaian.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Seorang perempuan memberikan suaranya dalam pemilu di kota Arab Kfar Manda di Israel, Selasa (17/9).
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Seorang perempuan memberikan suaranya dalam pemilu di kota Arab Kfar Manda di Israel, Selasa (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Luar Negeri Palestina berharap warga Israel memilih pemimpin yang memiliki komitmen untuk berdamai dengan Palestina. Sebab Palestina siap melakukan segala upaya untuk mencapai perdamaian.

Palestina memahami pemilu Israel merupakan urusan internal negara tersebut. Namun, hasilnya akan berdampak pada peluang penyelesaian konflik Palestina-Israel serta masa depan hubungan kedua negara.

Baca Juga

“Apa pun hasil dari pemilu Israel dan bentuk pemerintahan koalisi berikutnya, keputusan pemilih Israel akan menjadi ujian bagi kemampuan masyarakat internasional serta PBB dan lembaga-lembaganya dalam menghormati dan melaksanakan resolusi perdamaian internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada Selasa (17/9), dikutip laman kantor berta Paletsina, WAFA.

Pada Selasa, Israel menggelar pemilu parlemen (Knesset). Hasil pemilu tersebut akan menentukan siapa tokoh yang akan menjadi perdana menteri Israel selanjutnya. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dirilis salah satu stasiun televisi Israel, dikutip laman Times of Israel, blok sayap kanan, yang terdiri dari partai petahana Benjamin Netanyahu, Likud Party, dan berkoalisi dengan Yamina, Shas, dan United Torah Judaism, diprediksi memperoleh 54 hingga 57 kursi dari total 120 kursi di parlemen.