Rabu 18 Sep 2019 17:04 WIB

Pacu Inklusi Keuangan, Pelaku Industri Gelar Fintech Summit

Industri fintech berkomitmen mendukung tercapainya inklusi keuangan sebesar 75 persen

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo (kiri) berpose bersama Ketua Umum AFTECH Niki Luhur (kanan) dan Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/9)
Foto: Nidia Zuraya/Republika.co.id
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo (kiri) berpose bersama Ketua Umum AFTECH Niki Luhur (kanan) dan Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (18/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) akan menyelenggarakan Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2019 pada tanggal 23 dan 24 September 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC). Perhelatan pertama pelaku industri financial technology (fintech) ini mengusung tema Innovation for Inclusion.

“OJK selama ini selalu mendukung inovasi keuangan digital sejalan upaya meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Namun kami juga secara konsisten memastikan bahwa produk dan layanan keuangan berbasis teknologi yang ditawarkan tidak melanggar peraturan dan selalu mengedepankan perlindungan konsumen,” ujar Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani di Jakarta, Rabu (18/9).

Baca Juga

Triyono menjelaskan bahwa OJK sejak awal telah memberikan dukungan terhadap pertumbuhan industri fintech dan inovasi keuangan digital melalui pengawasan dan pembinaan. Antara lain dengan mengeluarkan beberapa peraturan terkait fintech yang mengutamakan perlindungan konsumen tanpa menghalangi inovasi.

Penyelenggaran Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 ini merupakan upaya regulator dalam hal ini OJK dan Bank Indonesia, yang didukung AFTECH untuk lebih mendorong industri Fintech berkembang di Tanah Air dan semakin berperan dalam peningkatan inklusi keuangan masyarakat.

Dalam kesempatan sama Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo mengatakan bahwa BI juga akan menggunakan kesempatan Indonesia Fintech Expo 2019 sebagai ajang untuk secara khusus mensosialisasikan QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang sudah diluncurkan secara resmi di bulan Agustus yang lalu.

"Kami melihat bahwa ajang ini, khususnya Fintech Expo, mampu menjadi sebuah ajang untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat luas terkait perkembangan industri fintech, khususnya di sektor sistem pembayaran digital dengan berbagai variasi produk dan layanannya,” kata Pungky.

Sedangkan Ketua Umum AFTECH Niki Luhur mengatakan bahwa melalui Indonesia Fintech Expo 2019, pihaknya ingin untuk menunjukkan komitmen industri fintech dalam mendukung target tercapainya inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019 melalui berbagai solusi fintech yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.

Penyelenggaraan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 akan menjadi pameran terbesar di Indonesia tahun ini dengan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan fintech yang dalam beberapa tahun terakhir sudah menyajikan berbagai inovasi produk dan layanan jasa keuangan berbasis teknologi kepada masyarakat luas di Indonesia, khususnya untuk segmen unbanked dan undeserved yang selama ini belum terjangkau oleh sektor keuangan konvensional.

Perusahaan-perusahaan fintech yang berpartisipasi di dalam ajang pameran Indonesia Fintech Expo 2019 ini mewakili beberapa sektor fintech yang ada di Indonesia, yaitu fintech pinjaman online (fintech p2p lending), sistem pembayaran digital (digital payment), wealth management, inovasi keuangan digital (fintech pendukung pasar, market aggregator, dan lain-lain), insuretech dan fintech Syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement