Rabu 18 Sep 2019 18:36 WIB

Peran Akademisi dalam Pentashihan Mushaf Alquran

Perlu kerja sama antara Kemenag dan akademisi

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Dalam rangka mengembangkan dan memperdalam pentashihan mushaf Alquran, perlu adanya pembinaan dan bimbingan kepada mahasiswa dan dosen. Sebagai akademisi, mereka diminta untuk dapat berkontribusi dalam mewujudkan mushaf Alquran standar Indonesia.

Untuk itu, mahasiswa dan dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta mengikuti pembinaan dalam rangka memperdalam pentashihan Alquran. Sekitar 15 dosen dan 50 mahasiswa yang mengikuti pembinaan, Selasa (17/9) kemarin.

Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag), Muchlis M. Hanafi mengatakan, penting untuk menggandeng dosen dan mahasiswa dalam pentashihan mushaf Alquran. Sebab, proses pentashihan sendiri merupakan kerja ilmiah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan dosen.

"Dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Suka dinilai matang untuk diajak mengembangkan pentashihan mushaf Alquran standar Indonesia," kata Muchlis dalam siatan pers yang diterima Republika, Rabu (18/9).

Ia menjelaskan, banyak pihak yang menganggap pentashihan Alquran ini telah selesai. Yang mana, terjadi penguatan pemahaman Alquran yang serba Arab. Jika berkembang penerapan standar Arab dalam pentashihan Alquran di Indonesia, maka banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan.

Terlebih dalam menyelesaikan persoalan kekinian. Untuk itu, perlu adanya mushaf Alquran standar Indonesia yang dapat diwujudkan melalui akademisi yakni dosen dan mahasiswa.

Untuk itu, Kemenag perlu menggelorakan budaya tadarus Alquran. Sehingga, masyarakat Indonesia bisa mengenal lebih dekat mushaf standar Indonesia. "Dan agar masyarakat Indonesai tidak tenggelam dalam propaganda Arabisasi pentashihan Alquran yang sangat gencar dewasa ini," ujar Muchlis.

Menurutnya, perlu kerja sama antara Kemenag dan akademisi, khususnya dari UIN Suka Yogyakarta. Sehingga, selain melakukan pembinaan, pihaknya juga akan mendapatkan kontribusi-kontribusi akademik, khususunya terkait dengan pentashihan mushaf Alquran.

"program kerja yang baru terselesaikan diantaranya Alquran Braille yang dulu terinspirasi oleh UIN Sunan Kalijaga dan mushaf Alquran Digital standar Indonesia yang bisa diakses  dalam Quran in Word dan Tafsirnya," kata Muchlis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement