REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Bali, menyelenggarakan pelatihan pemandu wisata arung jeram setempat sebagai salah satu upaya untuk mengajak mereka mewujudkan wisata air yang lebih berkualitas.
"Pelatihan yang kami laksanakan tersebut penting dilaksanakan untuk memberikan ketrampilan dan pengetahuan pemandu agar dapat meminimalisir kecelakaan dalam penyelenggaraan paket wisata arung jeram dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan," ujar Kabid Sumber Daya Pariwisata Badung, I Nyoman Suardana di Mangupura, Rabu (18/9).
Ia menambahkan, pemandu wisata merupakan salah satu komponen yang berperan sebagai ujung tombak dalam sektor pariwisata.
"Etika dan pengetahuan yang dimiliki oleh pramuwisata sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kepada wisatawan dan ini berdampak pada kenyamanan wisatawan. Itu yang terus kami berusaha tingkatkan," jelasnya.
Saat ini, di wilayah Badung atraksi wisata arung jeram dan wisata Tubing telah berkembang menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan.
Oleh karena itu, menurutnya pemandu atraksi wisata itu membutuhkan penguasaan teknik, keterampilan pemandu, pengelolaan manajemen dan kesiapan sumber daya manusia agar wisatawan merasa nyaman dan aman menikmati wisata tersebut.
Sementara itu, Kasi Bimbingan Wisata Badung, I Gusti Ngurah Ary Wisnawan menjelaskan, pelatihan pemandu arung jeram tersebut selain diharapkan dapat meningkatkan kualitas destinasi pariwisata juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal serta perluasan kerja di bidang pariwisata.
"Pada pelatihan ini kami melatih para peserta yang berasal dari anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku wisata arung jeram serta wisata tubing sebanyak 50 orang," katanya.
Materi yang diberikan selama pelatihan diantaranya adalah, materi dasar arung jeram serta tubing, pertolongan jika terjadi kecelakaan saat atraksi, tata kelola dan promosi pengelolaan wisata arung jeram dan tubing.
"Para peserta juga kami berikan pelatihan percakapan menggunakan bahasa Inggris, pengarahan keselamatan dan pembekalan teknik, pelayanan prima dan sapta pesona dan pelatihan Bahasa Jepang singkat," kata Ary Wisnawan.