Rabu 18 Sep 2019 23:45 WIB

70 Persen Anggota Polda Jabar Belum Miliki Rumah Layak

Ada yang tinggal di rumah dinas, kontrakan, rumah orang tua sampai rumah mertua.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi
Foto: dok. Polres Tasikmalaya Kota
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sekitar 70 persen anggota polisi di wilayah Polda Jabar, belum memiliki rumah tinggal pribadi. Saat ini, para pengayom dan pelindung masyarakat tersebut masih tinggal di rumah dinas, kontrakan, indekos, rumah orang tua sampai rumah mertua. Kondisi ini, disebabkan gaji personel kepolisian tersebut belum mencukupi untuk membeli rumah pribadi yang layak.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, mengatakan, dengan kondisi ini pihaknya terus mendorong supaya para anggota kepolisian ini bisa memiliki rumah yang layak. Salah satunya, dengan menggandeng perusahaan BUMN yang mengurusi soal perumahan anggota TNI/Polri. Selain itu, pihaknya juga menggulirkan program pembangunan perumahan khusus anggota.

Baca Juga

"Salah satunya, seperti di wilayah Resor Purwakarta. Saya berharap ini bisa menjadi cikal bakal pembangunan asrama-asrama yang lain," ujar Rudy, saat melalukan kunjungan kerja ke Mapolres Purwakarta, Rabu (18/9).

Pada hari ini, pihaknya sengaja datang ke Purwakarta untuk meresmikan komplek perumahan polisi tersebut. Adapun rumah khusus anggota ini, pembangunannya dibiayai langsung oleh Mabes Polri.

Meskipun demikian, Rudy mengakui, anggaran negara sangat terbatas untuk program tersebut. Sehingga, fasilitas yang dibangun tidak akan bisa mengakomodasi sebagian besar kebutuhan personel yang belum memiliki rumah.

Menurut perhitungannya, masih banyak anggota polisi yang membutuhkan rumah untuk tempat tinggalnya bersama keluarga. Di Jawa Barat sendiri, belum sampai 30 persen anggota yang sudah punya rumah pribadi. Sisanya, yang 70 persen lagi masih belum punya rumah.

Karena itu, ia merasa prihatin dengan kesejahteraan personel kepolisian. Pengorbanan mereka dinilai tidak sebanding dengan apa yang didapatkannya. Namun, mereka masih mau berkorban demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Meski demikian, Rudy bersyukur Mabes Polri membuat program tersebut. Persyaratannya, anggota yang belum punya rumah baru boleh mengambil rumah bersubsidi. Kedepan, ia berharap ada pemberian rumah sebagai penghargaan bagi anggota polisi yang berprestasi.

Sementara itu, Kepala Polres Purwakarta AKBP Matrius menyebutkan jumlah rumah yang dibangun melalui program tersebut mencapai 40 unit. Perumahan ini, mulai ditempati anggota polisi dan keluarganya setelah diresmikan Kapolda. "Perumahan ini, masih satu komplek dengan Mapolres. Tepatnya, di belakang Lapang Patria Tama Satlantas Purwakarta," ujar Matrius.

Menurutnya, gaji personel kepolisian pada umumnya belum cukup untuk membeli rumah pribadi. Untuk membeli rumah di zaman sekarang ini, dibutuhkan biaya yang sangat besar.

Di Polres Purwakarta sendiri, lanjut Matrius, asrama yang tersedia diperkirakan baru memenuhi 14 persen dari kebutuhan anggota. Sedangkan personel yang sudah memiliki rumah, baru mencapai 30 persen dari total anggota berjumlah 948 orang.

Saat ini, ada program bantuan perumahan lainnya bagi para personel kepolisian dengan sistem kredit ringan. Ada KPR tanpa uang muka yang merupakan kerja sama Polri, yaitu di Kecamatan Campaka.

Jumlah rumah yang dibangun melalui program tersebut mencapai 98 unit. Matrius menambahkan, sekitar 40 unit di antaranya saat ini bahkan telah ditempati anggotanya.

"Rumahnya itu tipe 36 terdiri dari dua kamar, satu kamar mandi, dapur dan ruang keluarga atau ruang tamu. Sedangkan, pembayaran rumah tersebut dilakukan secara dicicil dari tunjangan kinerja polisi yang bersangkutan," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement