Warta Ekonomi.co.id, -- Rekam medis dan data kesehatan lebih dari jutaan pasien, termasuk sinar-X, MRI, dan CT scan, ditemukan di server tidak aman. Catatan itu mencakup rekam medis pasien di Amerika Serikat (AS) dan jutaan data kesehatan lain di seluruh dunia.
Melansir TechRadar, Rabu (18/9/2019), investigasi yang dilakukan oleh organisasi nirlaba ProPublica dan penyiar Jerman, Bayerischer Rundfunk mengidentifikasi 187 server di AS yang tak dilindungi oleh kata sandi atau sistem keamanan dasar yang umumnya digunakan oleh bisnis dan lembaga pemerintah.
Menurut ProPublica yang dikenal dengan jurnalisme investigatif untuk kepentingan publik itu, "tingkat paparan dipengaruhi jenis layanan kesehatan dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data itu."
Baca Juga: Gawat! Data Pribadi Satu Negara Bocor ke Internet, Jumlahnya Sampai 20,8 Juta
Misalnya, server perusahaan AS, MobilxUSA yang menampilkan nama, tanggal lahir, dokter, dan prosedur penanganan milik lebih dari satu juta pasien. Data itu dapat diakses hanya dengan memasuki kueri data sederhana.
"Sejak itu, perusahaan meningkatkan keamanannya," kata ProPublica.
Namun, secara total, ada lebih dari 16 juta rekam medis yang tersedia secara daring, mencakup nama, tanggal lahir, dan beberapa di antaranya juga memuat nomor Jaminan Sosial.
Di bawah hukum AS, penyedia layanan kesehatan dan rekan bisnisnya wajib mengamankan privasi data pasien. Menurut beberapa ahli, mengekspos data pasien artinya melanggar Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan (HIPAA).
Untungnya, ProPublica tidak menemukan bukti kalau data pasien di 187 server itu disalin dan diterbitkan di tempat lain. Namun tetap saja, bocornya informasi pribadi sepenting itu bisa berdampak sangat buruk.