Kamis 19 Sep 2019 09:00 WIB

Kalah dari PSG, Laga Pembuka Terburuk Madrid dalam 14 Tahun

Zidane mengeluh timnya bermain tanpa intensitas yang dibutuhkan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Winger Paris Saint Germain, Angel Di Maria (tengah), melakukan selebrasi usai menjebol gawang Real Madrid di laga Grup A Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (18/9).
Foto: EPA-EFE/Ian Langsdon
Winger Paris Saint Germain, Angel Di Maria (tengah), melakukan selebrasi usai menjebol gawang Real Madrid di laga Grup A Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Rabu (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Real Madrid harus menelan hasil memalukan di laga pembuka Liga Champions, usai dibantai Paris Saint-Germaint (PSG) 0-3. Hasil tersebut membuat Los Blancos menelan kekalahan dalam pertandingan perdana Liga Champions sejak 2005 atau setelah 14 tahun silam.

Terakhir kali Real Madrid kalah di pertandingan pembuka fase grup Liga Champions pada musim 2005/2006. Kekalahan itu juga diterima di Prancis saat Los Blancos juga dibantai dengan skor 3-0 oleh Lyon. Saat itu, gol Lyon diciptakan oleh John Carew, Juninho, dan Sylvain Wiltord di Stade Gerland.

Baca Juga

Lyon, yang dilatih Vanderlai Luxemburgo, lolos ke fase gugur saat itu, sebelum langsung dikalahkan Arsenal di babak 16 besar. Sementara, kekalahan atas PSG ini merupakan yang kelima bagi Zinedine Zidane sebagai pelatih dan kedua di fase grup dalam ajang Liga Champions.

Zidane pun mengungkapkan rasa frustrasinya setelah dua gol dari Angel Di Maria dan satu dari Thomas Meunier menaklukkan timnya. ''Mereka lebih baik dari kami di semua lini, di permainan, di lini tengah, dan hal yang paling mengganggu saya adalah keseluruhan intensitas,'' kata Zidane dikutip dari Marca, Kamis (19/9).

Menurut Zidane, sulit untuk menang melawan tim sekelas PSG, jika tidak mengawali laga dengan kuat. PSG, lanjut dia, menciptakan peluang bagus.

Namun sekali lagi, yang mengkhawatirkan Zidane adalah timnya bermain tanpa intensitas yang dibutuhkan untuk bisa menang di kompetisi level tertinggi seperti Liga Champions.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement