REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Juventus Maurizio Sarri mengatakan, timnya gagal mempertahankan keunggulan dan tampil lebih agresif pada laga yang berakhir imbang 2-2 kontra Atletico Madrid. Bermain di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (19/9) WIB, pada laga perdana Grup D Liga Champions 2019/2020, Juve sejatinya tampil dominan di sepanjang laga.
Terbukti, Juve berhasil unggul dua gol melalui Juan Cuadrado menit ke-48 dan Blaise Matuidi menit 65. Namun, Sarri merasa kecewa dengan hasil akhir lantaran tuan rumah mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 berkat gol Stefan Savic dan Hector Herrera.
"Itu adalah kemajuan besar dari penampilan terakhir dan kami merasa seperti pertandingan ada di tangan kami, jadi ini meninggalkan rasa pahit di mulut," kata Sarri kepada Sky Sport Italia, Kamis (19/9).
Lebih spesifik eks pelatih Chelsea mengaku timnya harus lebih fokus dan memperhatikan detail lebih banyak ketika berada di atas lapangan. Itu mengingat kedua gol Los Rojiblancos berawal dari situasi bola mati, yakni tendangan bebas dan sepak pojok.
"Kami harus lebih agresif pada bola mati. Atletico sangat bagus berduel di udara, tetapi kami terlalu pasif. Kami akan berusaha mempertahankan dan memperbaiki hal tersebut," sambung pria asal selatan Italia itu.
Hasil ini untuk sementara membuat Juventus tertahan di posisi tiga klasemen Grup D dengan perolehan angka satu, sama dengan milik Atletico Madrid di tempat kedua. Sementara posisi pertama dimiliki Lokomotiv Moskow yang di laga lain sukses mengamankan kemenangan 2-1 dari Bayer Leverkusen.