REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog bakal membangun satu gudang penyimpanan khusus kedelai petani lokal. Kapasitas gudang direncanakan sekitar 3.500 ton dan akan dibangun di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kepala Divisi Pengadaan Pangan lain, Bulog, Yayat Hidayat Fatahillah, mengatakan, pembangunan gudang baru untuk mendukung upaya pemerintah dalam penyerapan kedelai petani saat memasuki musim panen. Gudang khusus dibutuhkan agar penyerapan dapat maksimal dengan harga yang sesuai.
"Ini sebagai langkah memasuki panen kedelai di beberapa wilayah di Indonesia. Bulog siap menyerap kedelai petani, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Yayat dalam keterangannya, Kamis (19/9).
Yayat menjelaskan, Kabupaten Grobogan dipilih karena menjadi salah satu sentra kedelain nasional. Sementara ini, Bulog telah memiliki gudang khusus kedelai yang terdapat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan Kabupaten Sidorajo, Jawa Timur dengan kapasitas masing-masing 3.500 ton.
Dua gudang tersebut dilengkapi dengan alat pengatur kelembapan atau dehumitifier dan pneumatic conveyor. "Alat tersebut gunanya untuk mengatur kelembapan dan mempercepat pembongkaran. Kami manfaatkan teknologi ini agar kedelai di gudang tidak cepat rusak," katanya.
Yayat menuturkan, perseroan telah menerbitkan surat tugas ke Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk segera melakukan penyerapan hasil panen kedelai di tingkat petani. "Pada dasarnya Bulog akan terus mendukung kegiatan Kementrian Pertanian, karena sudah merupakan kewajiban pemerintah dalam pelayanan publik," ujarnya.
Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Amiruddin Pohan berharap Bulog untuk dapat mengimplementasikan penyerapan dan pembangunan gudang baru. Sebab, selama ini petani kedelai mengeluhkan pasar yang sulit.
Ia menyebutkan, luas panen kedelai tahun 2018 sekitar 680 ribu hektar dengan produksi 982 ribu ton. Angka tersebut naik dari posisi tahun 2017 yang tercatat 356 ribu hektar dengan produksi 538 ribu ton.