Kamis 19 Sep 2019 14:32 WIB

Kabut Asap Bikin Penyelenggara GP Singapura Ketar-ketir

Sejumlah tim F1 memantau perkembangan udara di Singapura.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)
Foto: BNPB
Upaya petugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA --Singapura tengah ketar-ketir dengan semakin memburuknya kebakaran yang terjadi di Sumatera. Sebab akhir pekan ini Formula 1 akan digelar di Sirkuit Marina Bay Street.

Agensi Lingkungan Nasional Singapura bahkan memperingatkan warga untuk tidak beraktifitas berlebihan di luar ruangan. "Situasi berasap sangat tidak dapat dikendalikan, bukan hanya hari demi hari, datpi jam demi jam. Oleh karena itu, saat ini belum dimungkinkan untuk memprediksi Level PSI (untuk indeks pulusi udara) untuk balapan akhir pekan,'' ucap juru bicara Grand Prix Singapura seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (19/9).

Baca Juga

Penyelenggara Grand Prix Singapura pun terus bekerja dengan otoritas pemerintah terkait untuk bisa mendapatkan kondisi cuaca yang memungkinkan digelarnya balapan. Bahkan saat ini tim Mercedes pun terus memantau situasi dan berharap kondisi udara semakin membaik. Sebab besok sesi latihan bebas akan segera dimulai.

Juru bicara F1 mengatakan, penyelenggara balapan di Singapura telah mengatasi masalah kualitas udara ini, dengan rencana cadangan untuk Grand Prix tahun ini. ''Bersama dengan stakeholder, lembaga pemerintah dan komunitas Formula 1,'' jelas juru bicara F1 tersebut.

Pihak Formula 1 juga berharap balapan akhir pekan tidak terganggu oleh asap dari kebakaran hutan dan lahan tersebut. Apalagi, kebakaran kali ini merupakan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir, dan membuat kondisi udara menjadi tidak sehat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement