Kamis 19 Sep 2019 23:46 WIB

Penataan Situ Gede Molor Lagi, Terget 2021

Rencana penataan pada 2020 diundur menjadi 2021.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancarai wartawan, Kamis (19/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman saat diwawancarai wartawan, Kamis (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Penataan Situ Gede untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Tasikmalaya akan molor. Dari semula rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan mulai menata pada 2020, diundur menjadi 2021.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, penataan Situ Gede menjadi kewenangan Pemprov Jabar, lantaran aset lahan kawasan itu memang milik pemprov. Namun, dari hasil diskusi terakhir yang dilakukan, pembangunannya baru akan berjalan pada 2021.

Baca Juga

"Tagub depan penyusunan DED (detail enginnering design)," kata dia, Kamis (19/9).

Ia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tak mau ikut campur dalam penataan itu. Sebab, tak ada kewenagan untuk melakukan penataan Situ Gede yang merupaan aset pemprov.

Menurut Budi, penataan Situ Gede sangat diperlukan untuk menunjang industri pariwisata di Kota Tasikmalaya. Apalagi, kawasan itu menjadi satu-satunya destinasi wisata milik pemerintan di wilayahnya yang dikenal masyarakat.

Namun, selama ini, kawasan itu dikenal memiliki akses yang minim. Apalagi, ketika musim kemarau air di Situ Gede ikut mengering. Alhasil, daya tarik untuk wisatawan menjadi berkurang.

"Kita dorong untuk dibenahi lah. Karena urusan penataan dan air kering juga menjadi kewenangan provinsi," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berencana menata kawasan wisata Situ Gede di Kota Tasikmalaya pada tahun 2020. Situ Gede dinilai sebagai potensi pariwisata yang bisa meningkatkan perekonomian warga Kota Tasik.

Ia berjanji akan mengirim tim untuk melihat permasalahan yang ada di Situ Gede saat ini. Ia mengakui, saat ini kondisi destinasi wisata unggulan di Kota Tasik itu tidak tertata dengan baik.

"Kita akan anggarkan tahun depan untuk penataan Situ Gede. Anggarannya masih dihitung dulu kan baru survei. Tapi berita baiknnya aset ini milik Pemprov, jadi mengelolanya akan lebih mudah," kata dia saat mengunjungi Situ Gede beberapa waktu silam.

Berdasarkan pantauan Republika, kondisi insfrastruktur di Situ Gede memang belum tertata dengan baik. Sekitar 70 persen jalan di dalam kawasan itu dalam kondisi rusak atau berlubang. Karena itu, pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati jika melewatinya.

Selain itu, salah satu permasalahan Situ Gede adalah banyaknya sampah dan pendangkalan. Bahkan, pada musim kemarau air di Situ Gede bisa surut tak tersisa.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, telah menerima berbagai keluhan itu, termasuk minimnya infrastruktur dan surutnya air ketika musim kemarau. Menurut dia, hal itu disebabkan selama ini tak dilakukan penataan Situ Gede dengan baik.

"Saya juga baru tahu infrastrukturnya rusak, baru mendarat ke sini. Saya akan kirim tim insyinyur untuk mengecek permasalahannya apa," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement