Kamis 19 Sep 2019 20:17 WIB

In Picture: Bayi Berusia 3 Hari Diduga Meninggal Akibat Asap di Riau

Sebelumnya, bayi seberat 2,8 kilogram tersebut lahir dalam keadaan normal dan sehat. .

Red: Mohamad Amin Madani

Evan Zendarto (kiri) dan Lasmayani (kedua kanan) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Lasmayani menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Lasmayani (tengah) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Lasmayani (kedua kiri) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang bayi dari pasangan suami-istri, Evan Zendrato dan Lasmayani Zega meninggal dunia diduga akibat paparan kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru, Riau.

Bayi seberat 2,8 kilogram itu berusia tiga hari, lahir dalam keadaan normal dan sehat. Sempat menderita batuk, demam tinggi hingga 41 derajat Celcius hingga pilek sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu malam (18/9).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement