Evan Zendarto (kiri) dan Lasmayani (kedua kanan) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Lasmayani menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Lasmayani (tengah) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Lasmayani (kedua kiri) menangis saat melihat anak pertamanya yang meninggal di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kerabat keluarga membawa peti mati jenazah bayi yang meninggal diduga akibat asap karhutla di Jalan Lintas Timur, Kulim, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Seorang bayi dari pasangan suami-istri, Evan Zendrato dan Lasmayani Zega meninggal dunia diduga akibat paparan kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru, Riau.
Bayi seberat 2,8 kilogram itu berusia tiga hari, lahir dalam keadaan normal dan sehat. Sempat menderita batuk, demam tinggi hingga 41 derajat Celcius hingga pilek sebelum menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu malam (18/9).
sumber : Antara
Advertisement