Jumat 20 Sep 2019 03:40 WIB

Mantan Presiden Tunisia Ben Ali Meninggal Dunia

Ben Ali akan dimakamkan di Arab Saudi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Zine El Abidine Ben Ali
Foto: guardian.co.uk
Zine El Abidine Ben Ali

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Mantan Presiden Tunisia, Zine El-Abidine Ben Ali meninggal dunia di pengasingan pada usia ke 83 tahun tahun pada Kamis (19/9). Seperti dilansir dari BBC, wafatnya Ben Ali telah dikonfirmasi langsung oleh pihak keluarga.

Pemakaman Ben Ali rencananya akan berlangsung pada hari Jumat (20/9) di Arab Saudi.

Baca Juga

Ben Ali tercatat pernah memimpin Tunisia selama 23 tahun. Selama masa pemerintahannya, ia diakui telah membawa stabilitas ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat Tunisia.

Namun, di samping prestasinya itu, ita mendapatkan kritik luas karena menekan kebebasan politik dan korupsi yang meluas. Ben Ali memang memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, namun mengekang kebebasan berpendapat.

Pada tahun 2011, Ben dipaksa keluar dari kantornya menyusul aksi protes besar-besaran pada saat itu. Saat itu, negara-negara Arab juga tengah menghadapi situasi yang sama dimana rezim-rezim yang telah lama berkuasa ditumbangkan masyarakatnya.

Pasca banyaknya konflik yang pecah di negara-negara Arab, termasuk Tunisia, dunia mengenalnya sebagai Musim Semi Arab.

Ben Ali berkuasan sejak tahun 1987, menggeser Habib Bourguiba. Saat baru menjabat, ia menjanjikan reformasi, demokrasi, serta hak-hak perempuan dan hak atas pendidikan. Namun, ia justru dinilai gagal memberikan kebebasan terhadap masyarakat untuk mengemukakan pendapatnya. 

Dalam dokumen yang diungkap oleh WikiLeaks, salah seorang Duta Besar AS untuk Tunisia menggambarkan bagaimana keluarga Ben Ali secara luas dipandang sebagai mafia koruptor. Praktik itu membuat keuangan negara menjadi seolah "kering".

Ben Ali juga mengontrol ketat masyarakatnya dengan jaringan mata-mata yang luas, informan, serta polisi rahasia. Itu menjadi alat bagi Ben Ali untuk teap berkuasa. Namun, pada akhirnya rakyat Ben Ali marah besar terhadap kontrol Ben Ali yang berlebihan.

Respons yang terlambat oleh Ben Ali membuat ia tak mampu membendung kemarahan rakyat Tunisia kala itu. Pemberontakan sipil terjadi tanpa diduga sebelumnya.

Pada Juni 2011, Ben Ali kemudian dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun karena terbukti menggelapkan uang negara. Kemudian, Pada tahun 2012, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan demonstran saat gelombang revolusi bergemuruh.

Wafatnya Ben Ali terjadi selang beberapa hari setelah Tunisia menggelar pemilihan presiden yang kedua sejak dirinya digulingkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement