REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berencana mempertemukan Lion Air Group dengan penyedia layanan penyimpanan data Lion Air Group, Amazon Web Service (AWS), terkait kebocoran data pelanggan. Pertemuan dilakukan agar ada penjelasan yang dapat dipublikasikan ke publik terkait masalah kebocoran data penumpang.
"Kami pastikan dalam minggu depan sudah tahu kepastiannya karena Kominfo sudah mengirim surat kepada AWS yang menjadi pihak berdasarkan media online, dan Kominfo telah mengundang Lion," ujar Rudiantara di temui di gedung Kominfo, Jakarta, Kamis (19/9) malam.
Saat ini, kata Rudi, pihaknya sedang menunggu konfirmasi dari kedua pihak. Rudiantara mengatakan telah menyurati AWS dan menerima pernyataan resmi dari AWS. Dia mendapat informasi tentang kebocoran data pada Selasa (17/9) malam, dan langsung menghubungi pihak AWS.
"Kami komunikasi dengan AWS tanya masalah ini, ini apa yang terjadi dan surat formal dikirim kemarin ke AWS minta informasi tentang apa yang terjadi dan sudah dijawab, cuma saya belum baca surat jawabannya," kata Rudi.
Ia menekankan paling lambat Senin (23/9) sudah maskapai penerbangan tersebut. "Mudah-mudahan hari Senin sudah bisa disclose ini permasalahannya seperti apa, kemudian apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Setelah itu, ia juga berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang masalah itu. Kemudian, pihaknya akan meminta penjelasan kepada pusat data penumpang dan pihak maskapai penerbangan yang bertanggung jawab sebagai pengumpul dan pengelola data pelanggan.
"Kami sudah mintakan semua pihak secepatnya mitigasi, jangan sampai ini terulang," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mengklaim belum ada laporan tentang penyalahgunaan data penumpang yang bocor itu tapi perlu ada antisipasi agar tidak terjadi. Kemudian pihak maskapai penerbangan harus bertanggung jawab atas kebocoran data penumpang itu.
Awal pekan ini, data penumpang Malindo Air yang merupakan anggota Lion Air Group dilaporkan bocor, dan dan diunggah ke forum online. Data tersebut kabarnya meliputi paspor, alamat dan nomor telepon penumpang
Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan di lingkungan berbasis "cloud", dan kemungkinan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki hal tersebut.