Jumat 20 Sep 2019 14:11 WIB

Berobat ke Puskesmas, Warga Tasik Dapat Obat Kedaluwarsa

Warga Tasikmalaya mendapatkan obat kedaluwarsa dari petugas kesehatan puskesmas.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM -- Anah (47), warga Kampung Babakan Putat, RT 16 RW 03, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan obat kedaluwarsa dari petugas kesehatan puskesmas. Saat itu ia tengah berobat untuk menyembuhkan penyakit jantung yang sudah dideritanya bertahun-tahun.

Obat kedaluwarsa itu didapatkan Anah seusai berobat di Puskesmas Puspahiang pada Rabu (18/9/2019) lalu. Sesampaikan di rumah dan hendak meminum obat, Anah melihat ada tulisan A 8610 AGT 19.

Tulisan AGT 19 menandakan jika masa kadaluarsa obat tersebut sampai bulan Agustus 2019 lalu. Obat generik bermerek Digoxin 0,25 mg yang kedaluwarsa itu merupakan salah satu dari 4 obat yang diterima Anah.

AYO BACA : Monyet Liar Rusak Perkebunan Warga Citamiang Tasikmalaya

"Sebelum minum, sempat saya baca dulu dikemasannya ada tulisan AGT 19. Saya pun tidak jadi meminumnya." jelas Anah kepada wartawan, Jumat (20/9/2019).

Anah mengaku memang baru pertama kali berobat ke Puskesmas Puspahiang dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang ia diterima. Sebelumnya, selama 4 tahun melakukan pengobatan penyakit jantung, dia secara rutin berobat kontrol ke Puskesmas Taraju.

"Tapi waktu kemarin, di Puskesmas Taraju persediaan obat khusus jantung sedang kosong. Nya akhirnya berobat ka Puspahiang, margi obat jantung eta tos seep, (karena obat jantungnya sudah habis)," tambah Anah.

AYO BACA : Pick Up Seruduk Kerumunan Anak TK, 1 Siswa Tewas

Anah yang tidak ingin gegabah kemudian meminta tolong Kepala Dusun setempat, Tita (40) terkait temuan masa kadaluarsa obat tersebut. Atas saran Tita, ia memilih untuk membeli obat sejenis ke apotek, meski harus mengeluarkan uang sendiri.

"Jadi kami sarankan lebih baik jangan diminum, karena tulisan yang tertera dikemasan menandakan kedaluwarsa pada Agustus 2019. Kalau 3 obat lainnya masa kedaluwarsa masih lama," jelas Tita.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Puspahian, Dadang, mengaku terkejut dengan adanya temuan obat kadaluarsa yang diberikan kepada pasien. Pasalnya sejak bulan lalu, ia sudah mewanti-wanti para petugas medis dan apotik di Puskesmas Puspahiang agar waspada dalam memberikan obat, termasuk mengecek jenis obat dan masa kedaluwarsa.

"Saya baru tahu dan sangat terkejut ada temuan kasus ini. Padahal bulan lalu, saya sudah tegaskan seluruh obat yang mendekati masa kedaluwarsa, apalagi ini sudah kedaluwarsasegera ditarik dari apotik," ujar Dadang.

Dengan adanya kejadian obat kedaluwarsaini, kata Dadang, pihaknya akan melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh obat di Puskesmas. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kembali pemberian obat kadaluarsa kepada pasien.

AYO BACA : Pick Up Seruduk Kerumunan Anak TK, 1 Siswa Tewas

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement