Jumat 20 Sep 2019 14:17 WIB

Pengusaha Indonesia Bidik Transaksi Bisnis ASEAN

Pengusaha Indonesia menargetkan kerja sama bisnis ASEAN hingga Rp 1 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
pasar bebas ASEAN
Foto: himamanuny.wordpress.com
pasar bebas ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) bersama Young Enterpreneur Network Development (YEN-D) Indonesia menggelar JAPNAS-YEN D South East Asia Business Matching 2019 pada 20-22 September 2019. Ajang ini sebagai upaya untuk membuka pasar bisnis di negara lain khususnya kawasan ASEAN.

Ketua Umum PP JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan JAPNAS-YEN D SEA BM 2019 merupakan tindak lanjut kerja sama IMT GT yang dikomandoi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Pertemuan pertama dilaksanakan di Thailand pada maret 2019.

Baca Juga

"Kami lebih cenderung pada program-program pengayaan pasar, membangun sinergitas, kerja sama usaha dan mapping pasar. Dengan membagi menjadi 16 sektor ini kami harapkan dapat mewakili unit-unit usaha yang dapat bersinergi secara riil. Kami ingin dorong para untuk menjalin kerjasama B to B, sehingga target kerja sama sebesar Rp 1 triliun dapat tercapai," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (20/9).

Acara ini akan dihadiri sedikitnya 400 pengusaha yang terdiri dari 300-an pengusaha Indonesia, sebanyak 70 Pengusaha YEND Thailand, sebanyak 10 Staff Kementrian Ekonomi Thailand yang dipimpin oleh Dirjen Perekonomian Kementerian perekonomian Thailand, pengusaha Malaysia, pengusaha Myanmar, serta undangan pengusaha asing yang melakukan kegiatan usaha Indonesia.

Sementata Ketua Harian Japnas Widiyanto Saputro menyampaikan menambahkan JAPNAS-YEN D SEA BM merupakan upaya riil JAPNAS menjajaki pasar ASEAN. Upaya membuka pasar yang lebih luas hasil kerjasama aktif Japnas dengan Kemenko Perekonomian di Area BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia-Malaysia East Asean Growth Area), IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dan area Pasifik.

"Kami mendorong para penguasaha dalam negeri berjaringan dan berekspansi keluar," ucapnya.

Presiden YenD Indonesia Doni Teguh mengharapkan langkah ini sesuai dengan misi YenD yaitu Friendship First, Business will Follow akan membuka jaringan yang persahabatan yang luas diantara negara-negara peserta. "Yang pada akhirnya nanti dapat membantu perkembangan perekonomian regional, khususnya Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement