Jumat 20 Sep 2019 14:49 WIB

Krisis Air Bersih, Warga Lembang Gunakan MCK Umum

Air yang diambil di MCK umum berasal dari mata air pegunungan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Sebagian warga di Kampung Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang,  Kabupaten Bandung Barat terpaksa menggunakan fasilitas mandi cuci kakus  (MCK) umum untuk keperluan sehari-hari. Sebab empat bulan terakhir di musim  kemarau yang tengah berlangsung warga mengalami krisis air bersih.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Sebagian warga di Kampung Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat terpaksa menggunakan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) umum untuk keperluan sehari-hari. Sebab empat bulan terakhir di musim kemarau yang tengah berlangsung warga mengalami krisis air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sebagian warga di Kampung Cibedug, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat terpaksa menggunakan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) umum untuk keperluan sehari-hari. Sebab empat bulan terakhir di musim kemarau yang tengah berlangsung warga mengalami krisis air bersih.

Fasilitas MCK berukuran 1x3 meter persegi dengan memiliki tiga keran dibangun warga setempat. Disana, warga memanfaatkan air untuk mencuci, mandi dan minum. Sedangkan sumur-sumur milik warga mengalami kekeringan.

Baca Juga

Salah seorang warga, Heri Suhaeri (45 tahun) menyebutkan jika tiap pagi dan sore hari sebagian warga mengambil air di MCK tersebut. Sebab air di sumur-sumur milik warga di Kampung Cibedug sudah tidak tersedia.

"Tiap hari ngambil air disini untuk minum dan masak," ujarnya, Jumat (20/9). Ia mengatakan, air yang diambil di MCK tidak bisa banyak sebab harus berbagi dengan yang lain.

Meski berada di pegunungan, ia mengatakan warga sering mengalami krisis air tiap musim kemarau berlangsung. Menurutnya, air yang diambil di MCK umum tersebut berasal dari mata air pegunungan yang sering dimanfaatkan oleh warga. Katanya, warga sempat berupaya membuat sumur untuk mengatasi krisis air. Namun tidak mengeluarkan air.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan musim hujan akan berlangsung pada November mendatang. Meski begitu, sejak bulan September sudah mulai akan terjadi hujan dengan intensitas ringan.

"September sudah mulai ada potensi hujan ringan, Oktober secara bertahap hujan meningkat," ujar Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya, Selasa (17/9). Kemudian katanya November memasuki musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Ia mengungkapkan, hujan pada bulan September kurang lebih mencapai 8 persen. Sedangkan pada November mencapai 72 persen dan pada Desember mendatang mencapai 20 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement