Jumat 20 Sep 2019 18:49 WIB

RSUD Dr Soetomo Berencana Bentuk Yayasan Bayi Kembar Siam

RSUD Dr Soetomo telah menjadi rujukan penanganan bayi kembar siam.

Red: Reiny Dwinanda
Tim medis menyelimuti Aqila dan Azila kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara di Instalansi Rawat Inap (Irna) anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/8/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Tim medis menyelimuti Aqila dan Azila kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara di Instalansi Rawat Inap (Irna) anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya berencana membentuk yayasan khusus bayi kembar siam untuk mempermudah pemberian penanganan hingga jangka panjang. Selama ini, rumah sakit di Surabaya tersebut telah menjadi rujukan penanganan bayi kembar siam.

“Sudah saatnya Indonesia memiliki yayasan khusus untuk penanganan bayi kembar siam yang butuh terapi sepanjang hidup,” ujar Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, Dr Joni Wahyuhadi usai syukuran keberhasilan penanganan kembar siam asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Azila-Aqila di Surabaya, Jumat.

Baca Juga

Hingga saat ini saja, menurut Joni, pihaknya sudah menangani sebanyak 99 kembar siam dengan yang terbaru adalah keberhasilan memisahkan Aqila dan Azila. Terkait pembentukan yayasan itu, Joni mengaku telah meminta izin ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Menteri Kesehatan RI.

"Selama ini RS Soetomo bisanya parsial, hanya bisa operasi dan merawat masa akut. Apa mungkin perawatan di RSUD dr Soetomo terus? Indonesia luas dan yayasan itu nanti mencakup seluruh Indonesia. Saya sudah izin ke gubernur. Saya izin ke Bu Menkes, sudah oke. Saya juga izin ke Pak Dirjen, malah beliau menyarankan itu," ujarnya.

Selain itu, selama ini Indonesia telah memiliki beberapa yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan, seperti yayasan pertolongan bibir sumbing, kelainan syaraf, dan banyak lagi. Dengan adanya yayasan kembar siam, menurut Joni, pembiayaan bisa langsung ditanggung oleh pemerintah.

"Tugas kami nanti menghitungkan perinciannya biar ditanggung oleh Pemerintah melalui BPJS," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement