Sabtu 21 Sep 2019 02:01 WIB

Universitas Muhammadiyah Riau Buka Rumah Evakuasi

Rumah evakuasi merespons darurat asap menangani para korban yang terpapar asap.

Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga yang terpapar kabut asap karhutla menghirup oksigen ketika berada di Rumah Singgah Korban Asap di Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) membuka rumah evakuasi tanggap darurat asap dalam menangani para korban yang terpapar asap cukup tebal melanda Kota Pekanbaru dan sekitarnya akibat kebakaran lahan dan hutan sejak beberapa bulan terakhir.

"Rumah evakuasi ini dibuka sebagai bentuk kepedulian Civitas akademika UMRI dalam memberikan bantuan kemanusian, sekaligus meringankan beban Pemerintah Provinsi Riau dalam melakukan upaya penanganan korban," kata Rektor UMRI Dr Mubarrak di Pekanbaru, Jumat (20/9).

Menurut Mubarak, korban terpapar asap terus bertambah mulai dari bayi, balita, dewasa hingga lansia sehingga semua civitas akademika UMRI terlibat dalam Posko yang dibentuk seperti di Rumah Singgah Pasien Perinasia J. Wonosari No. 18 Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru dengan penggiat yang bisa dihubungi 0822 6820 2446.

Selain itu, katanya menyebutkan, juga dibuka Rumah Singgah Pasien Umum di JL Sarwo Edi Suka Terus II No. 7 Kelurahan Suka Mulya Kecamatan Sail, Pekanbaru dengan panitia terlibat nomor kontaknya 0853 63332 0088, serta Klinik Pratama UMRI di Jalan Tuanku tambusai Ujung Simpang Komersil Arengka (SKA) Kelurahan Delima Kecamatan Tampan Pekanbaru.

"Bagi warga yang mengalami sesak nafas atau terjangkit ISPA, asma, jantung, iritasi kulit dan mata, silakan berkunjung ke Klinik Pratama UMRI untuk memeriksakan kesehatan mereka serta mendapatkan pengobatan secara gratis. Kapasitas tampung Klinik UMRI mencapai 60 orang, dan di lantai II klinik disediakan 3 kamar tidur ber-AC masing-masing dengan 6 tempat tidur," katanya.

Selain tim medis yang siaga, di klinik itu juga disediakan obat-obatan, box bayi, oksigen, masker, serta bagi pasien yang menjalani rawat inap atau penampungan sementara juga disediakan sarapan pagi, makan siang dan keperluan lainnya.

UMRI juga menyediakan tiga unit ambulance yang siap menjemput dan mengantar warga yang harus mengungsi dari rumahnya ketika rumah mereka tidak aman dari asap.

"Pasien dan pengungsi yang berada di Rumah Singgah dibantu tim medis mulai dari dokter umum, Mapala, mahasiswa D3 Keperawatan yang menjadi relawan dalam operasional siaga kemanusiaan itu. Selain itu operator bantuan darurat korban asap bisa dihubungi pada nomor 085374185733 yang dijamin aktif setiap saat," katanya

Bahkan dari MDMC (Muhammadiyah Disaster Manajemen Pusat) mengirimkan seorang pengawas pusat yakni dr. Ershad guna mendukung operasional klinik mulai kini hingga asap hilang di Riau.

"Warga yang terpapar asap sejak Sabtu (14/9) tercatat delapan warga yang mendapat pelayanan kesehatan di Klinik Pratama UMRI dan dominan mereka menderita ISPA akibat asap," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement