REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjuang dalam kehancuran kampanye pemilihannya usai serangkaian foto rasialis masa lalunya muncul dan menjadi skandal. Tiga foto Trudeau di masa lalu menunjukkan dirinya mengenakan riasan berwarna gelap, dari hitam hingga cokelat di kulitnya.
Kurang dari lima pekan sebelum pemilhan federal 21 Oktober mendatang, kampanye pemimpin Liberal itu diguncang foto rasialis ketika foto kedua muncul dengan wajah hitam pada pesta kostum 2011. Foto ketiga yang terbaru pun muncul dalam klip video pendek tanpa tanggal yang diterbitkan oleh Global News. Foto itu muncul hanya beberapa jam setelah ia meminta maaf atas beredarnya foto pertama.
Dilansir Guardian, Jumat (20/9), foto terbaru Trudeau menunjukkan wajah, lengan, dan kakinya berwarna hitam sembari menjulurkan lidah. Partai oposisi, Konservatif, mengonfirmasi telah mengirim klip video tersebut ke Global News awal pekan ini.
Trudeau mengaku, dirinya tak ingat seberapa sering ia mewarnai wajahnya hitam. "Saya khawatir akan definitif tentang ini karena gambar-gambar terbaru yang keluar, saya tidak ingat," katanya kepada wartawan di Winnipeg.
Trudeau meminta maaf atas sikapnya menghitamkan tubuhnya dengan cat. Di foto pertama, ia sedang berada di sebuah pesta tempat ia bekerja sebagai guru.
Trudeau segera meminta maaf, dan mengakui ia sebelumnya dihitamkan di sebuah pertunjukan bakat sekolah menengah, ketika ia menyanyikan lagu tradisional Jamaika berjudul "Day-O". "Saya sangat minta maaf," kata Trudeau kepada wartawan di atas pesawat kampanyenya beberapa waktu lalu.
Foto Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat mengenakan kostum Aladdin dan kulitnya diwarnai cokelat pada sebuah pesta di 2001.
Dia menambahkan saat itu tidak berpikir tindakannya rasialis. "Saya kesal pada diri saya sendiri. Saya kecewa pada diri saya sendiri," katanya.
Oposisi segera bereaksi cepat atas skandal foto. Oposisi mempertanyakan sikap Trudeau atas komitmen dia terhadap keragaman hingga kelayakan memimpin negara.
"Bagaimana Anda melihat seseorang yang telah mengejek kenyataan hidup yang telah saya jalani, tetapi yang lebih penting, betapa banyak orang Kanada telah hidup," kata Jagmeet Singh, pemimpin partai New Democrat.
Pemimpin Konservatif Andrew Scheer pun terkejut dan merasa kecewa atas foto tersebut. Menurutnya, permintaan maaf PM bohong. Meski demikian ia juga menghadapi sorotan beberapa pekan belakangan dari anggota partainya sendiri atas pernyataan rasialis dan homofobik Scheer.