REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat Kabupaten Lebak diminta mewaspadai penyebaran penyakit musim kemarau sehubungan sejumlah kecamatan di daerah itu dilanda krisis air bersih. "Kewaspadaan penyakit musim kemarau agar tidak menjadikan kasus kejadian luar biasa (KLB)," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah saat dihubungi di Lebak, Sabtu (21/9).
Untuk mencegah penyakit musim kemarau, kata dia, pihaknya mengoptimalkan promosi pencegahan dibandingkan pengobatan. Para petugas medis di puskesmas-puskesmas di 28 kecamatan mengoptimalkan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat setempat dengan membudayakan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi, protein dan karbohidrat.
Selain itu, katanya, masyarakat juga diminta tidak merokok dan minuman keras serta tidak begadang. Disamping itu juga menjaga kebersihan lingkungan dan sebelum makan terlebih dahulu mencuci tangan.
Selama ini, kata dia, pola hidup sehat dinilai lebih efektif untuk mencegah penyebaran penyakit musim kemarau, di antaranya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan diare. Penyebaran penyakit diare itu akibat warga mengonsumsi air yang tidak bersih saat sumur dan sungai mengering karena kemarau.
Bahkan, katanya, di daerahnya masih banyak ditemukan masyarakat tidak memiliki sanitasi yang layak sehingga perilaku kebiasaan mereka buang air besar (BAB) sembarangan. Selain itu, ujar dia, kemarau juga dapat menimbulkan penyakit ISPA, karena banyak debu bertebaran juga pencemaran lingkungan. "Kami minta warga agar membudayakan pola hidup sehat guna mencegah penyakit menular itu," ujarnya.
Ia mengintruksikan petugas medis puskesmas agar mewaspadai penyakit menular yang dipicu akibat musim kemarau. Masyarakat, katanya, jika mengonsumsi air minum tentu dimasak dengan matang juga tidak BAB di kebun atau sungai. Sebab, perilaku itu bisa menimbulkan berbagai penyakit menular juga sangat mematikan.
"Kami meminta petugas puskesmas agar tak henti-henti memberikan penyuluhan kesehatan guna mencegah penyakit menular," katanya.
Kepala Puskesmas Sajira Kabupaten Lebak dokter Robert mengatakan saat ini kasus diare mengalami peningkatan akibat kemarau panjang yang menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih. Peningkatan kasus diare itu karena masyarakat menggunakan air tidak layak dikonsumsi karena kemarau panjang tersebut.
"Biasanya, kami menangani gawat darurat pasien diare satu orang, namun sekarang bisa mencapai tiga hingga empat pasien," katanya.