Ahad 22 Sep 2019 10:02 WIB

Ganjar Minta Bantuan BNPB Padamkan Api di Gunung Slamet

Ganjar Pranowo mengaku telah berkoordinasi dengan BNPB untuk water bombing

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kobaran api yang membakar hutan pinus di lereng bagian timur Gunung Slamet pada petak 58a, terlihat dari Desa Serang, Karang Reja, Purbalingga, Jateng, Kamis (12/9/2019).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Kobaran api yang membakar hutan pinus di lereng bagian timur Gunung Slamet pada petak 58a, terlihat dari Desa Serang, Karang Reja, Purbalingga, Jateng, Kamis (12/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kebakaran di Gunung Slamet terus meluas dan belum bisa dikendalikan melalui upaya pemadaman yang selama ini dilakukan secara manual. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pun meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memadamkan kebakaran di gunung Slamet ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan telah berkoordinasi dengan BNPB untuk membantu pemadaman dengan water bombing menggunakan helikopter. "Meski begitu, upaya pemadaman manual sejauh ini juga masih terus diupayakan guna mengendalikan api di gunung Slamet," jelasnya, di Semarang, Ahad (22/9).

Baca Juga

Menurut Ganjar, sambil menunggu bantuan water bombing dari BNPB, langkah- langkah untuk mengantisipasi agar api tidak meluas, sampai saat ini, terus dilakukan. "Sampai sekarang tim terus bekerja untuk pemadaman, saya setiap saat menmonitor dan terus memantau perkembangan laporan dari lokasi kebakaran," tambahnya.

TNI/Polri, jajaran forkompimda dan seluruh bupati yang ada di gunung Slamet, lanjut gubernur, juga terus bekerja. Di lapangangan di kerahkan tim, semua bergerak. Kebakaran di Gunung Slamet lanjut Ganjar memang cukup luas. Kemarin sempat dilakukan pemetaan menggunakan drone, dari gambar udara itu, terlihat kebakaran yang cukup besar.

"Kalau dalam waktu 1 hingga 2 hari ini tidak padam, kita siapkan water bombing. Kami sudah berkoordinasi dengan BNPB dan meminta dilakukan pemadaman dengan cara itu," tandasnya.

Kepada seluruh jajaran bupati di kaki Gunung Slamet, seperti Brebes, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas dan Tegal diminta bekerjasama melakukan pemadaman."Provinsi sudah membantu, kemarin sudah kami kirim logistik. Tinggal kami dorong pada jajaran bupati di sekitar Gunung Slamet untuk melakukan eksekusi," ucapnya. 

Ganjar pun meminta agar semua masyarakat yang berada di desa terakhir Gunung Slamet untuk menahan diri, teritama dengan aktivitas di kawasan yang dekat lokasi kebakaran.

Mereka diminta agar tidak naik ke gunung guna memenuhi kebutuhan seperti mencari rumput dan kegiatan lain yang memiliki resiko kebakaran."Saya minta tolong agaar ini terus disosialisasikan, masyarakat di sekitar gunung harus terus diedukasi. Saya juga minta semua jalur pendakian ditutup dulu," tegasnya.

Sebelumnya, gunung Slamet mengalami kebakaran sejak Selasa (17/9) lalu. Area kebakaran yang awalnya di Kabupaten Brebes kini telah merambat sampai ke Kabupaten Banyumas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement