REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pelaksanaan event Teknologi Tepat Guna Nasional (TTG) Nasional XXI tahun 2019 di Bengkulu yang digelar pada 22-25 September akan menjadi media pembelajaran bagi desa-desa yang ingin mengembangkan teknologi sesuai dengan kebutuhannya. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi saat Gala Dinner bersama sejumlah Gubernur dan para pejabat daerah di Kota Bengkulu, Bengkulu pada Sabtu (21/9).
Menurutnya, Pelaksanaan TTG Nasional ini merupakan ajang bagi para inventor, kreator, dan inovator teknologi dari desa-desa di berbagai daerah untuk mempromosikan hasil temuannya. Teknologi menjadi instrumen penting untuk meningkatkan pembangunan di tingkat pedesaan di era 4.0.
"Kita berharap ada berbagai aneka teknologi yang bisa kita lihat dan pelajari untuk dikembangkan didesa masing-masing sesuai dengan kebutuhannya," katanya seperti dalam siaran pers.
Lebih lanjut Anwar mengatakan hadirnya teknologi terutama teknologi tepat guna ini adalah merupakan variable utama untuk bisa memberikan nilai tambah dari proses produksi terutama ditingkat perdesaan. Peran teknologi penting sebagai nilai tambah untuk meningkatkan produktifitas terutama bidang pertanian.
"Teknologi ini bukan hanya yang tinggi, namun cukup sederhana yang bisa diaplikasikan dalam rangka menunjang peningkatan produktifitas produk dan ekonominya," katanya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi saat Gala Dinner bersama sejumlah Gubernur dan para pejabat daerah Kota Bengkulu.
Hal senada disampaikan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya. Menurutnya, TTG yang digelar diwilayahnya tersebut akan menjadi media silahturahmi dalam rangka menjalin persabahatan yang diharapkan nantinya akan terbangun kerjasama.
"Mudah-mudahan, pelaksanan TTG nasional ini akan menjadi transaksi ekonomi terutama dalam hal hasil karya teknologi tepat guna perdesaan yang kita yakini semua akan membangkitkan ekonomi," katanya.