REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Rapat pleno PBNU 2019, yang digelar di Ponpes Al Muhajirin, Kabupaten Purwakarta, menghasilkan enam program prioritas. Enam poin tersebut, akan dibawa pada Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU) tahun depan. Dengan dihasilkannya enam program ini, maka rapat pleno yang dihadiri ribuan kader itu secara resmi sudah berakhir.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, mengatakan, rapat pleno yang diselenggarakan selama tiga hari ini telah tuntas. Selain mendengarkan laporan 13 badan otonom (Banom), dan 18 lembaga di bawah naungan PBNU, rapat ini juga membahas masalah keorganisasian.
"Termasuk, usulan dan masukan poin perbaikan atas peraturan yang berlaku di NU," ujarnya, Ahad (22/9).
Selain itu, rapat pleno ini membahas beberapa isu aktual, yang menjadi perhatian khusus. Isu aktual itu, tentang urgensi perubahan, modifikasi, dan migrasi pola dakwah guna merespon tantangan zaman. Terhadap isu itu, maka ada sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari rapat pleno tersebut.