Ahad 22 Sep 2019 18:34 WIB

Spanduk Dukungan Gibran Jadi Wali Kota Bermunculan

Satpol PP mencopoti spanduk-spanduk tersebut mengingat saat ini belum masa kampanye.

Presiden Joko Widodo (kiri) dan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka (kanan).
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo (kiri) dan anak sulungnya Gibran Rakabuming Raka (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Spanduk bergambar putra pertama Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, bermunculan di sejumlah titik di Kota Solo jelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surakarta 2020.

Berdasarkan pantauan, Ahad selain bergambar Gibran, spanduk tersebut juga bertuliskan "Solo Omahku, Gibran Pemimpinku, Komunitas Biker Solo", "Solo Rumah Kita Bersama", dan "Solo Masa Depan Kita".

Baca Juga

Meski sempat menarik perhatian pengguna jalan, petugas Satpol PP Surakarta sudah mencopoti spanduk-spanduk tersebut mengingat saat ini belum memasuki masa kampanye. Berdasarkan data dari Satpol PP Surakarta, tepatnya ada 12 spanduk yang ditertibkan.

Menurut Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Surakarta Agus Siswuryanto dari 12 spanduk ini dua di antaranya terpasang di Jalan Ki Mangunsarkoro dan enam di Jalan Ahmad Yani.

"Selain itu, masing-masing satu spanduk terpasang di Jalan MT Haryono, Jalan Dr Radjiman, Jalan Imam Bonjol, dan Simpang Empat Mojosongo," katanya.

Ia mengatakan, pencopotan spanduk dilakukan karena kebanyakan berada di tempat yang tidak sesuai aturan, di antaranya terpasang di tiang listrik dan pohon.

"Spanduk kan juga harus berizin serta dipasang di tempat yang sudah disediakan," katanya.

Disinggung mengenai pelaku pemasangan, ia mengaku tidak tahu karena biasanya pemasangan spanduk terutama yang tidak berizin dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Sebelumnya, pascasurvei yang dilakukan oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, nama Gibran santer digadang-gadang sebagai salah satu kandidat Wali Kota Surakarta periode 2020-2025 menggantikan FX Hadi Rudyatmo.

Bahkan, beberapa waktu lalu Gibran terlihat menemui Rudy di rumah dinasnya Loji Gandrung Surakarta. Meski tidak secara terbuka menyampaikan tujuan pertemuan tersebut, Gibran mengakui sempat membicarakan masa depan Kota Solo dengan Rudy.

Meski demikian, ia enggan jika kedatangannya tersebut membicarakan perihal politik."Solo ini perlu sedikit sentuhan anak muda," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement