Ahad 22 Sep 2019 22:04 WIB

Muhammadiyah Minta Pemerintah Sekuat Tenaga Padamkan Api

Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas.

Rep: Muhyiddin/ Red: Teguh Firmansyah
Warga berpose membawa poster bertuliskan keprihatinan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama
Warga berpose membawa poster bertuliskan keprihatinan kebakaran hutan dan lahan di kawasan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas meminta pemerintah untuk mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengatasi kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra.

Menurut dia, pemerintah harus lebih banyak mengirim tenaga ke lapangan untuk memadamkan api.

Baca Juga

"Bagi saya sekarang ini pemerintah harus mengerahkan seluruh tenanganya, kekuatan yang ada padanya untuk memadamkan api. Tentu saja harus ada dana yang dikucurkan untuk memadamkannya," ujar Anwar saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (22/9).

Menurut Anwar, kebakaran yang mengakibatkan bencana asap merupakan bencana nasional yang terus berulang. Karena itu, Anwar juga meminta kepada pemerintah untuk menindak secara tegas pelaku yang melakukan pembakaran hutan. 

"Supaya tidak terulang lagi harus menindas secara keras dan tegas pelaku-pelakunya yang membuat kemafsadatan ini. Kalau tidak ditindak tegas bisa berulang terus," ucapnya. 

Selain itu, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga mengajak kepada umat Islam untuk melakukan shalat Istisqa' agar segera turun hujan. Namun, menurut dia, pelaksanaan shalat itu seakan-akan menjadi percuma jika manusianya terus melakukan perusakan. 

"Kita ajak untuk shalat Istisqa'. Cuma kalau seperrti ini terus bagaimana ya. Ibaratnya itu kita bakar rumah kita,  lalu kita meminta Tuhan untuk memadamkannya," kata Anwar.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement