Senin 23 Sep 2019 08:20 WIB

Detektor Kelebihan Barang akan Dipasang di Jalan Tol

Kemenhub memperketat pengawasan truk.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Truk 'Gendut' atau kelebihan muatan
Foto: wordpress.com
Truk 'Gendut' atau kelebihan muatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperketat pengawasan truk kelebihan muatan dan dimensi. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan alat pendeteksi kelebihan barang akan dipasang di jalan tol.

“Di jalan tol ada 14 alat weigh in motion (WIM) untuk mendeteksi kelebihan barang,” kata Budi di di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer sembilan, Ahad (23/9).

Baca Juga

Budi menjelaskan metode penerapannya akan dilakukan penandatanganan nota kesepahaman terlebih dahulu dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan kepolisian mengenai standar operasional prosedur dalam pemasangan dan penerapan alat WIM.

Setelah hal tersebut dilakukan, Budi memastikan pada 2020, alat WIM bisa dipasang di beberapa pintu tol. “Pada 2020 ada enam sampai tujuh pintu masuk jalan tol dipasang WIM. Kita rencananya pada 2020 jalan tol bebas truk yang kelebihan muatan dan dimensi,” ucap Budi.

Budi menegaskan hal tersebut akan dilakukan untuk memperketat pengawasan terhadap truk yang kelebihan muatan dan dimensi. Sebab menurutnya, kecelakaan di jalan tol banyak melibatkan truk bermuatan dan berdimensi lebih.

Menurut data Jasa Marga sampai dengan Juni 2019, dengan komposisi rata-rata kendaraan truk yang masuk jalan tol hanya sebesar 8,81 persen. Tetapi berdampak pada kecelakaan sebanyak 45,93 persen yang melibatkan kendaraan angkutan barang di ruas tol milik Jasa Marga.

Penyebab dominan kecelakaan tersebut yaitu faktor pengemudi sebesar 84 persen, faktor kendaraan sebesar 15 persen, dan faktor lingkungan sebesar satu persen. Hasil penertiban truk kelebihan muatan dan dimensi sejak 2018 hingga Juni 2019 yaitu pelanggaran kelebihan muatan sebanyak 39,86 persen, kelebihan dimensi 1,66 persen, ketidaklengkapan dokumen 5,01 persen, dan yang tidak melanggar 53,47 persen

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement