Senin 23 Sep 2019 08:21 WIB

AS Minta Negara Asia Tengah Tolak Pulangkan Uighur ke Cina

Cina menahan hampir 1 juta orang Muslim di Xinjiang.

Rep: Umar Mukhtar/Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Rehagul, perempuan Uighur di pusat vokasi kashgar.
Foto: Republika/Bayu Hermawan
Rehagul, perempuan Uighur di pusat vokasi kashgar.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta negara-negara Asia Tengah untuk menolak tuntutan Cina memulangkan Uighur,  kelompok etnis yang sebagian besar Muslim dari Xinjiang di barat Cina.

Hal itu disampaikan Pompeo saat berbicara pada pertemuan dengan menteri luar negeri Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (23/9).

Baca Juga

Pompeo mengatakan, dia meminta agar rekan-rekannya untuk bekerja sama dalam kontraterorisme, menyoroti penanganan pejuang teroris asing dan pengembalian mereka, penuntutan, dan reintegrasi. Dia mengatakan, AS akan turut membantu negara-negara Asia Tengah saat memerangi terorisme.

"Dan lebih jauh tentang masalah terorisme, saya ingin menjelaskan bahwa kampanye represif Cina di Xinjiang bukan tentang terorisme. Ini tentang upaya Cina untuk menghapus kepercayaan dan budaya Muslim warganya sendiri," ujarnya.

Menurut pejabat AS dan pakar di PBB, hampir satu juta orang, atau sekitar tujuh persen dari populasi Muslim di Xinjiang, telah dikurung dalam kamp yang Cina sebut sebagai "pendidikan ulang politik. "Kami menyerukan semua negara menentang tuntutan Cina untuk memulangkan Uighur," kata Pompeo.

Wilayah Xinjiang Cina adalah rumah bagi sekitar 13 juta warga Uighur. Kelompok Muslim Turki, yang membentuk sekitar 45 persen dari populasi Xinjiang, telah lama menuduh otoritas Cina melakukan diskriminasi budaya, agama dan ekonomi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement