Senin 23 Sep 2019 08:24 WIB

KNKT Belum Bisa Memastikan Penyebab Kecelakaan Twin Otter

KNKT masih menunggu data terkait kecelakaan pesawat Twin Otter di Kab Mimika, Papua.

Petugas memperlihatkan lokasi penemuan serpihan yang diduga pesawat Twin Otter DHC6-400 bernomor registrasi PK CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak di Papua melalui layar saat memberikan keterangan di Mimika, Papua, Ahad (22/9/2019).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
Petugas memperlihatkan lokasi penemuan serpihan yang diduga pesawat Twin Otter DHC6-400 bernomor registrasi PK CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak di Papua melalui layar saat memberikan keterangan di Mimika, Papua, Ahad (22/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Investigator Komite Nasional Kecelakaan Transportasi atau KNKT Chaerudin mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan faktor penyebab kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6 PK-CDC milik PT Carpediem di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika, Papua pada Rabu (18/9). Ia masih menunggu data yang lebih lengkap terkait insiden tersebut.

"Kalau sudah ada, mungkin saya bisa memberikan penjelasan," kata Chaerudin di Timika, Senin.

Baca Juga

Sementara itu, aktivitas di posko utama operasi SAR Bandara Mozes Kilangin Timika sejak Senin pagi terlihat meningkat untuk mendukung rencana evakuasi para korban pesawat Twin Otter PK-CDC dari lokasi kecelakaan pesawat tersebut ke Timika. Empat personel Basarnas Timika telah diberangkatkan ke lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter PK-CDC itu dengan membawa perlengkapan mountaineering.

photo
Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto (kanan) menunjukkan lokasi penemuan serpihan yang diduga pesawat Twin Otter DHC6-400 bernomor registrasi PK CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak di Papua saat memberikan keterangan di Mimika, Papua, Ahad (22/9/2019).

Mereka diterbangkan ke Ilaga, Kabupaten Puncak, menggunakan pesawat Twin Otter PK-CDJ PT Carpediem dan selanjutnya berpindah armada menggunakan helikopter L SA 315 PK-IWB milik PT Intan Angkasa menuju posko evakuasi korban kecelakaan pesawat Twin Otter PK CDC di Kampung Mamontoga, Distrik Hoeya.

Sebelum diberangkatkan, tim evakuasi menerima taklimat oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury dan Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto. Posko utama SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Ahad (22/9) mengonfirmasikan telah menemukan benda-benda yang diduga serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC tersebut di lereng pegunungan Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika pada ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut.

Serpihan yang diduga milik pesawat Twin Otter PK-CDC itu diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur. Lokasi itu berjarak sekitar 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement