REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duke dan Duchess of Sussex dijadwalkan mendarat di kota pantai Cape Town, Afrika Selatan pada Senin. Dengan memboyong bayinya, Archie, mereka datang untuk tur resmi pertama mereka sebagai sebuah keluarga.
Tur akan dimulai dengan menghadiri lokakarya pendidikan di salah satu kota Cape Town, daerah yang kerap diliputi oleh kekerasan yang terletak hanya beberapa mil dari pantai kota. Mereka kemudian akan mengunjungi museum District Six, sebuah peringatan untuk relokasi paksa sekitar 60 ribu warga non-kulit putih dari pusat kota selama apartheid.
Pangeran Harry mendirikan badan amal Sentebale pada tahun 2006 untuk membantu mendukung anak-anak yang terkena dampak HIV. Dia dan Meghan juga sempat berlibur di Botswana pada awal menjalin hubungan pada tahun 2016 dan kembali sebagai pasangan pada tahun berikutnya.
Bagi sebagian orang di Afrika Selatan, kehadiran Meghan menjadikan kunjungan kerajaan ini istimewa. Terlebih, Meghan merupakan keturunan Afrika.
Sementara bagi baby Archie, yang berusia kurang dari lima bulan, dia akan menjadi salah satu bangsawan termuda yang ambil bagian dalam kunjungan resmi. Perjalanan ini juga akan menandai penampilan publik besar pertama Archie sejak kelahirannya pada bulan Mei.
Seperti dilansir MalayMail, Pangeran Harry akan melakukan kunjungan sendiri ke Botswana, Angola, dan Malawi pada Rabu (25/9). Dia akan mengunjungi proyek-proyek konservasi dan pencegahan HIV serta ladang ranjau di Angola di mana mendiang ibunya Putri Diana pernah mengunjunginya pada tahun 1997.
Sementara itu, Meghan akan tetap di Afrika Selatan dan melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran tentang hak-hak perempuan. Dia dan Archie akan bertemu kembali dengan Harry di Johannesburg pekan depan, di mana mereka akan menyelesaikan hari terakhir tur bersama dan terbang kembali ke negaranya pada 2 Oktober.
Di Afrika Selatan, keluarga tersebut akan bertemu dengan pemenang Hadiah Nobel Desmond Tutu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Graca Machel.