REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Gabungan Organisasi Peternak Nasional (Gopan) menyatakan, peran koperasi peternak mandiri memang belum maksimal. Hal itu lantaran minimnya dukungan serta himpita iklim usaha peternakan yang dikuasai perusahaan peternak tereintegrasi (integrator).
Sekretaris Gopan Sugeng Wahyudi menilai, peran koperasi di kalangan peternak mandiri memang kurang teroptimalisasi dengan baik dalam mengaktivasi peran koperasi di kala harga ayam peternak bergejolak. Menurutnya, minimnya dukungan dana serta porsi pasar bagi peternak mandiri mematikan fungsi koperasi tersebut secara alamiah.
“Kami memang sudah ada koperasi, (koperasi) itu tidak maksimal karena kami minim dukungan,” kata Sugeng saat dihubungi Republika.co.id, Senin (23/9).
Saat ini, kata dia, porsi pasar peternakan dikuasai oleh integrator. Hanya 30 persen kurang dari pasar tersebut yang dimiliki oleh peternak mandiri.
Meski begitu dia tak memungkiri bahwa dukungan juga sudah diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan). Dukungan misalnya dilakukan Kementan dengan tidak menutup perizinan breeding dan fasilitasi terkait itu.
Untuk itu ke depan, dia melanjutkan, guna memperkuat fungsi koperasi peternak mandiri pihaknya bakal menggalang persatuan dan penggalangan dana secara kolektif. Hanya saja, realisasi tersebut dinilai cenderung sulit sebab mayoritas peternak mandiri kerap disibukkan dengan iklim usaha yang tak menguntungkan.
Dia mencontohkan, dengan harga ayam peternak yang kerap anjlok jauh dari biaya produksi, sulit bagi peternak untuk menyatukan fokus terhadap optimalisasi koperasi. Dia berharap ke depan pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap koperasi peternak.