Senin 23 Sep 2019 17:47 WIB

Geliat Industri Gula di Dunia Islam

Sejarah mencatat peradaban Islam sebagai peletak dasar industri gula.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
gula premium (ilustrasi)
gula premium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- John F Robyt (1998) mengungkapkan, ada

dua tempat asal tanaman gula tebu, yakni Pasifik Selatan dan Timur

Baca Juga

India. Tanaman gula tebu telah dikembangkan sejak 10 ribu tahun SM.

Ketika revolusi pertanian Muslim terjadi, para enterpreneur Muslim mengadopsi teknik produksi gula dari India. Industri gula mulai berkembang pesat seiring dibangunnya penyulingan gula oleh para insinyur Muslim.

Pabrik penyulingan gula yang tersebar di Pakistan, Afghanistan, dan Iran itu mulai beroperasi sejak abad ke-9 M. Pabrik penyulingan gula pertama dalam peradaban Islam itu digerakkan oleh energi yang berasal dari kincir air dan kincir angin.

Peradaban Islam yang diwakili masyarakat Arab dicatat sebagai peletak dasar industri gula. Masyarakat Muslim tak cuma menguasai penggilingan dan penyulingan gula saja. Pabrik dan perkebunan gula dunia di era keemasan didominasi umat Islam.

Menurut Ensiklopedia Tematik Dunia Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve

(IBVH), catatan seputar geliat industri gula di era keemasan terekam dalam risalah bertajuk Nihaya Al-Arab fi Funun Al-Adab (Puncak Kemahiran dalam Seni Adab).

Risalah karya Ahmad An Nuwairi (wafat 1332 M) itu, selain mengupas teknik dan cara pembuatan gula, kitab itu juga membahas tata cara menanam gula tebu. Sebelum tebu ditanam, menurut An Nuwairi, lahan yang akan ditanami harus diolah dengan menggunakan bajak berat (maharit kibar).

Pengolahan gula pada masa itu tidaklah mudah. Dibutuhkan penguasaan dan keahlian teknologi dalam mengembang kan tebu hingga mengolahnya menjadi gula. Sebab, pengolahan tebu menjadi gula harus menempuh proses kimia.

Untunglah, peradaban Islam pada era itu telah menguasai teknologi kimia. Penanaman tebu membutuhkan areal yang sangat luas. Selain itu, juga

membutuhkan jaringan irigasi yang baik.

Tak heran, jika pada masa itu, pengembang an industri gula tak bisa dilakukan oleh petani berskala kecil. Karenanya, penanaman dan pengolahan komoditas

pertanian yang vital itu ditangani oleh pemerintah.

Pada awalnya, industri gula ditopang perkebunan tebu di Faris dan Al Ah - waz.

Setelah itu, berkembang ke wilayah La ut Tengah. Pada akhir abad ke-14 M, perkebunan gula tebu juga telah berkembang luar biasa di Andalusia dan Al garve.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement