Senin 23 Sep 2019 18:00 WIB

Menyebut Shakar Menjadi Sugar

Ya, ‘sugar’ berasal dari kata shakar.

Gula (ilustrasi)
Foto: ABC News
Gula (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spanyol Muslim memang sangat termahsyur

dalam mengembangkan sektor pertanian. Dari kawasan itulah, lahir para ahli botani Muslim terkemuka.

Baca Juga

Menurut Bapak Sejarah Sains, George Sarton, sumbangsih pemikiran dan dedikasi Muslim di Spanyol pada bidang tumbuh-tumbuhan membuat ilmu botani, pertanian, dan perkebunan berkembang sangat pesat.

"Dunia perkebunan dan pertanian mengalami kemajuan. Para ahli botani Muslim membuktikan bahwa sumbangsih peradaban Islam sangat berarti bagi dunia, ujar Sarton.

Tahukah Anda bahwa kata ‘sugar’ yang digunakan bahasa Inggris untuk menyebut gula berakar dari bahasa Arab? Ya, ‘sugar’ berasal dari kata shakar. Sebagai komoditas yang begitu penting, pada tahun 1420-an, produksi gula telah sampai ke Kepulauan Kanari, Madeira, dan Azores. Gula mulai dikenal masyarakat Inggris melalui jalur Prancis, Spanyol, dan Italia komoditas per kebunan yang berasa manis itu berawal dari dunia Islam.

Perkebunan dan industri gula di Benua Amerika juga berasal dari peradaban Islam. Sejarawan Paul Lunde mengungkapkan, perkebunan tebu yang begitu luas di kawasan Andalusiater utama sekitar Motrilbegitu produktif pada abad ke-14 dan 15 M. Saat itu, industri gula dikuasai Dinasti Mamluk. Na mun, begitu Granada

jatuh ke tangan penguasa Nasrani, industri gula yang di kuasai peradaban Islam gulung tikar.

Umat Islam yang terusir dari Spanyol pada abad ke-15 M bermigrasi ke Benua Amerika yang disebut Columbus sebagai ‘Dunia Baru’. Pada tahun 1550 M, tercatat ada sebanyak 3.000 penggilingan gula skala kecil di Benua Amerika.

Industri gula di Amerika dibangun dengan bantuan para ahli Muslim yang berasal dari Kepulauan Kanari tentunya menggunakan teknologi yang telah dikembangkan selama berabadabad di dunia Islam.

‘’Dengan memperkenalkan industri gula ke ‘Dunia Baru’, produk lainnya yang awalnya dimonopoli dunia Islam akhirnya mulai diproduksi di lingkungan baru di luar dunia Islam,’‘ papar Lunde yang juga seorang sarjana yang meneliti Arab.

Begitulah, industri gula berkembang di dunia Islam dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kini, Brasil tercatat sebagai produsen gula terbesar di seantero jagad. Selain industri gula, pada era keemasan Islam juga berkembang pesat in dustri tepung yang berasal dari gandum.

Pada zaman itu, industri penggilingan bahan makanan pokok itu berkembang pesat. Industri penggilingan tepung dibangun para insinyur Muslim di hampir seluruh kota Islam.

Salah satu contohnya, pada abad ke- 10 M, industri penggilingan tepung di Baghdad dapat memproduksi 10 ton tepung per hari. Industri penggilingan tepung pertama di Eropa berdiri pada abad ke-12 M di Spanyol Muslim.

Pencapaian umat Islam dalam industri pangan tercatat lebih awal dari peradaban Barat. Masyarakat Inggris baru mengembangkan industri tepung pada 1600 M.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement