REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu teknologi energi yang digunakan masyarakat Muslim di era keemasan adalah kincir jembatan. Ini adalah jenis kincir air yang unik. Sebab, kincir air ini menjadi bagian superstruktur sebuah jembatan. Kincir jembatan paling awal berdiri di Cordoba, Spanyol, pada abad ke-12 M.
Engkol dan penggilingan biji dengan tenaga angin Penggilingan biji dengan engkol pertama kali diciptakan insinyur Muslim. Penggilingan ini digunakan untuk menggiling jagung dan biji-bijian lainnya untuk membuat bahan makanan. Penggilingan biji-bijian itu digerakkan oleh kincir angin atau kincir air. Teknologi ini
muncul pada abad ke-9 M dan 10 M.
Kincir bendungan Kincir bendungan digunakan sebagai energi tambahan untuk menggerakkan penggilingan bahan pangan. Para insinyur Muslim menyebut kincir bendungan dengan sebutan Pul-i- Bulaiti. Kincir bendungan pertama kali dibangun di Shustar, Sungai Karun, Iran.
Setelah itu, bendungan semacam itu juga bermunculan di negeri Islam lainnya. Air didaur dari belakang bendungan dan disalurkan melalui pipa besar untuk menggerakkan kincir angin atau roda air.
Turbin air
Turbin air pertama di dunia Islam dibangun pada abad ke-9 M. Hal itu terungkap dalam sebuah manuskrip Arab.
Kincir angin Menurut para geografer, kali pertama kincir angin dibangun di Sistan, Afghanistan, pada abad ke-7 M. Namun, ada juga yang menyatakan kincir angin di dunia Muslim pertama kali diciptakan pada era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab (634 M-644 M).
Kincir angin digunakan sebagai salah satu energi untuk menggiling ja - gung dan tepung. Selain itu, juga digunakan oleh industri gula pada era kekhalifahan.
Ada dua jenis kincir angin, yakni vertikal dan horizontal. Kincir angin pertama yang vertikal berdiri di Sistan. Sedangkan, kincir angin horizontal dibangun pertama kali pada abad ke-9 M di Pakistan dan Iran.
Kincir angin horizontal juga digunakan untuk industri penggilingan bahan pangan serta irigasi. Revolusi pertanian yang terjadi pada era keemasan telah menjadikan dunia Islam memiliki ketahanan pangan yang tangguh.