REPUBLIKA.CO.ID, CHANGZHOU -- Pebulu tangkis tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin, mengawali comeback luar biasanya dengan menjuarai Cina Open 2019 setelah mengalahkan Tai Tzu Ying di laga final dengan skor 14-21, 21-17, dan 21-18, di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina, Ahad (22/9). Marin baru turun lagi ke gelanggang pada Vietnam Open 2019 setelah absen karena cedera sejak Januari lalu.
Tak mudah bagi seorang atlet yang telah absen berbulan-bulan untuk kembali ke level tertingginya. Proses adaptasi tentu dibutuhkan sehingga dibutuhkan perjuangan keras. Tapi Marin merasa luar biasa karena pada turnamen kedua setelah bertanding kembali, gelar juara berhasil diraihnya.
Gelar ini juga terasa istimewa karena yang dikalahkan adalah salah satu pemain top dunia. Pada enam pertemuan terakhirnya, Marin tak pernah menang. Terakhir kali Marin menang atas Tai yaitu pada Desember 2015.
"Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya sekarang karena saya sangat bahagia," kata Marin usai pertandingan dilansir dari laman resmi BWF, Senin (23/9).
Marin mengungkapkan, dirinya sempat frustrasi pada gim pertama tapi tetap berusaha tenang. Ia berpikir bahwa kesabaran akan menjadi kunci meladeni permainan Tai. Marin mengatakan menunggu lawan melakukan kesalahan adalah strategi yang digunakan selama partai tersebut.
Marin ingin memaksa pertandingan terjadi reli panjang karena dia menilai pertarungan akan berlangsung sulit. Tai mempunyai pukulan yang bagus dan tipu daya yang bisa merepotkan lawan. Oleh karena itu, ia menegaskan perlu hati-hati pada partai puncak tersebut.