Aktifitas Warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2019). (FOTO : Thoudy Badai)
Sejumlah Pemulung mencari sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2019). (FOTO : Thoudy Badai)
Aktifitas Warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2019). (FOTO : Thoudy Badai)
Sejumlah Pemulung mencari sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2019). (FOTO : Thoudy Badai)
Aktifitas Warga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9/2019). (FOTO : Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Senin (23/9) terus menggunung.
TPA seluas 34,8 hektare itu sudah terpakai seluas 20 hektare saat pertama kali di operasikan tahun 1992 dengan menampung volume sampah warga Kota Tangerang meningkat mencapai 1.500 ton dalam sehari.
Tidak adanya mesin penghancur sampah membuat jutaan ton sampah menumpuk selama 26 tahun sehingga membuat tumpukan sampah setinggi 18 meter.
sumber : Republika
Advertisement