REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) optimistis operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan mampu membantu turunnya hujan di Provinsi Jambi. Operasi TMC diharapkan mengurangi dampak kebakaran lahan dan hutan (karhutla).
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, dari hasil pantauan dan data BMKG menunjukkan adanya potensi awan hujan di Jambi. Ia optimistis operasi TMC pada Selasa (24/9) akan berjalan maksimal.
"Data menunjukkan potensi awan hujan yang cukup tinggi pada tanggal 24 September. Kami upayakan dan mari kita berdoa, semoga hujan semakin tinggi intensitasnya di Jambi," katanya dalam siaran pers, Senin (23/9).
Hammam menyebut, setelah penyemaian kapur tohor (CaO) dan Garam (NaCl), hasil operasi TMC memang turun hujan di Provinsi Jambi sejak Senin. Turunnya hujan, menurut Hammam, juga tak terlepas dari doa seluruh masyarakat.
"Sudah mulai hujan di wilayah Tanjung Jabung Barat dan Timur, Muara Jambi, dan Batang Hari. Alhamdulillah," ujarnya.
Hammam menuturkan, pesawat modifikasi cuaca telah disiagakan untuk menyemai awan di atas wilayah Jambi. BPPT menerjunkan tim didukung TNI AU yang menerbangkan pesawat Hercules C 130.
“TMC telah disiagakan untuk mengatasi kabut asap akibat karhutla di Jambi yang saat ini cukup parah," jelasnya.
Hammam juga menyebut bahwa ada dua posko TMC yang disiapkan guna penanganan kabut asap di Jambi.
"Posko TMC di Pekanbaru dan Palembang telah melakukan pantauan terhadap potensi awan hujan yang ada di wilayah Jambi," ucapnya.