REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Sinarmas Tbk berupaya menjadi bank dengan layanan digital atau digital bank. Pada tahun ini perusahaan menganggarkan investasi layanan digital banking sebesar Rp 500 miliar.
Direktur Bank Sinarmas Hanafi Himawan mengatakan perusahaan telah berinvestasi untuk memperkuat layanan digital banking agar perusahaan dapat bersaing di industri perbankan.
"Kami juga terus meningkatkan sistem keamanan digital. Pada tahun ini investasi layanan digital banking sebesar Rp 500 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp 200 miliar sampai Rp 300 miliar," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (24/9).
Menurutnya melalui persaingan layanan digital banking, Bank Sinarmas dapat menarik lebih banyak nasabah. Saat ini, sebanyak 98 persen layanan perbankan di Bank Sinarmas sudah dilakukan dalam bentuk elektronik seperti ATM, mobile banking dan internet banking.
"Kalau kita mau survive dan bersaing, kita harus masuk ke digital banking. Saat ini kami punya layanan mobile banking Simobi Plus," ucapnya.
Hanafi menyebut perusahaan telah memanfaatkan layanan digital. Melalui mobile banking Simobi Plus, perusahaan mampu menggaet nasabah untuk bertransaksi secara digital. Adapun jumlah pengguna layanan digital Simobi Plus meningkat 139 persen dibandingkan tahun lalu atau mencapai 250 ribu nasabah hingga akhir Agustus 2019. Sementara untuk jumlah transaksinya meningkat hampir 300 persen atau empat kali lipatnya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ke depan, perusahaan berupaya mendorong nasabah bertransaksi secara digital. Berbagai cara pun dilakukan perusahaan untuk menggaet nasabah, mulai dari sosialisasi, penambahan fitur, kerja sama dengan merchant dan fintech hingga promosi seperti penarikan undian lucky draw.
"Kami menargetkan 700 ribu nasabah aktif hingga akhir tahun ini. Semua kita dorong untuk capai target nasabah aktif. Aktif ini yang transaksinya minimal delapan kali per bulan. Masih on track sampai saat ini," ucapnya.